Sumber :
- REUTERS/Bazuki Muhammad
VIVAnews -
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, meminta Kesultan Sulu dan Malaysia untuk segera mengakhiri konflik sengketa lahan di Sabah.
Pria yang menjabat sebagai Sekjen PBB sejak 2007 ini mengaku selalu memantau perkembangan konflik yang terjadi di Pulau Borneo itu. Ban juga mendesak kembali diadakan dialog demi mencari solusi damai, sehingga kekerasan bisa diakhiri segera di sana.
Pria yang menjabat sebagai Sekjen PBB sejak 2007 ini mengaku selalu memantau perkembangan konflik yang terjadi di Pulau Borneo itu. Ban juga mendesak kembali diadakan dialog demi mencari solusi damai, sehingga kekerasan bisa diakhiri segera di sana.
Baca Juga :
Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat
Demikian pernyataan Ban yang dikutip laman
Gmanetwork,
Kamis 7 Maret 2013. Dia juga mengungkapkan kekhawatiran akan imbas dari konflik ini terhadap penduduk sipil, termasuk imigran yang berada di Sabah.
"Saya mendorong semua pihak dapat memfasilitasi bantuan kemanusiaan dan menghormati norma serta standar hak-hak asasi manusia internasional dalam konflik ini," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Konflik kekerasan di Sabah pecah pertama kali pada Jumat 1 Maret lalu, setelah tentara keamanan Malaysia bersitegang dengan tentara Kesultanan Sulu selama 17 hari.
Menurut laporan terbaru kantor berita Reuters, sampai saat ini, jumlah korban telah mencapai 40 jiwa sejak peristiwa baku tembak terjadi minggu lalu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Demikian pernyataan Ban yang dikutip laman