Putra Mahkota Sulu Selamat dari Gempuran Malaysia

Tentara Malaysia Berpatroli di Kampung Tanduo
Sumber :
  • REUTERS/Departemen Pertahanan Malaysia/Handout
VIVAnews -
KPK Sebut Gratifikasi dan Pencucian Uang Bupati Probolinggo Capai Rp239 Miliar
Pemimpin tentara Kesultanan Sulu, Sultan Agbimuddim Kiram, dikabarkan masih hidup dan aman di lokasi persembunyiannya di Lahad Datu, Sabah. Dia dilaporkan berhasil lolos dari sembilan hari operasi sapu bersih pasukan Sulu yang gencar dilakukan militer Malaysia.

Kelakar Hakim MK Kalau Peserta Sidang Telat: Di Korut, Bisa Ditembak Mati

Hal ini disampaikan oleh Komandan Kepala Kepolisian Sabah, Datuk Hamza Taib melalui media setempat hari Rabu ini. Menurutnya, pihak kepolisian Malaysia mempercayai adik Sultan Jamalul Kiram III itu masih hidup dan bersembunyi dari Operasi Daulat, nama operasi sapu bersih tentara Sulu.
Maudy Ayunda Siap Menggebrak! Kejutan Spesial Menanti Penggemar Setia di Tahun Ini


"Sebagai seorang pemimpin, dia tidak akan kabur dan meninggalkan pengikutnya di sini. Dia harus memimpin para pengikutnya itu," ujar Hamza seperti dikutip laman
The Malaysia Insider
, Rabu 13 Maret 2013.


Operasi Daulat digelar tentara Malaysia sejak Selasa minggu lalu di Lahad Datu yang ditandai dengan serangan udara oleh beberapa pesawat jet tempur Malaysia. Selain itu mereka juga mengepung dari darat dengan serangan bom dan pengerahan tentara melawan kelompok Sulu yang diduga masih bersembunyi di desa tersebut.


Hamza menduga Agbimuddin masih dapat lolos dan berkeliaran karena dibantu oleh penduduk setempat. Beberapa dari penduduk itu ikut diciduk oleh kepolisian Malaysia untuk diinterogasi.


Pernyataan resmi dari kepolisian Sabah ini sekaligus membantah rumor yang mengatakan putra mahkota Sulu ini telah tewas dalam pertempuran. Sebelumnya jenderal tentara Sulu, dilaporkan tewas dan jasadnya ditemukan membusuk di Kampung Tanjung Batu, Selasa kemarin.


Pihak keluarga di Filipina juga berkali-kali mengatakan kepada media, mereka masih dapat berkomunikasi dengan putra mahkota Kesultanan Sulu tersebut.


Hingga saat ini, 56 tentara Sulu dilaporkan tewas. Sementara pihak Malaysia mengklaim hanya kehilangan 10 anggota yang terdiri dari delapan polisi dan dua tentara.


Sultan Agbimuddin dilaporkan tiba dengan sekitar 200 pengikutnya di Sabah pada 9 Februari lalu. Setelah mengalami ketegangan selama hampir 17 hari dan menemui jalan buntu, baku tembak pun akhirnya terjadi pada 1 Maret lalu.


Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, sempat mengajukan gencatan senjata namun ditolak mentah-mentah oleh pihak Malaysia. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya