- voice-online.co.uk
VIVAnews – Presiden Amerika Serikat Barack Obama dijadwalkan menikmati jamuan makan malam yang dihadiri oleh Miss Israel berkulit hitam pertama, Yityish Aynaw (22 tahun). Gedung Putih telah memasukkan nama Aynaw ke dalam daftar undangan makan malam yang akan digelar di Jerusalem International Convention Centre, Israel, pekan depan.
Dilansir Telegraph, Rabu 13 Maret 2013, Aynaw bahkan memiliki kesempatan untuk berbincang-bincang dengan presiden negeri adidaya itu. Mengetahui hal ini, Aynaw pun merasa terhormat.
Yityish Aynaw sendiri merupakan pendatang di Israel. Ia bermigrasi dari Ethiopia ke Israel bersama kakek neneknya ketika berusia 12 tahun. Mereka pindah ke Israel karena kakek nenek Aynaw merupakan keturunan Yahudi.
Menurut Aynaw, Obama panutannya sejak lama. Dia bahkan pernah menjadikan suami Michelle Obama itu sebagai topik untuk tugas esai di sekolahnya dulu. “Bagi saya, dia adalah seorang panutan yang berhasil mendobrak segala rintangan. Obama juga sumber inspirasi yang membuktikan bahwa setiap orang dapat meraih cita-citanya terlepas dari apapun agama, ras, atau jenis kelaminnya,” kata Aynaw.
Acara makan malam di Jerusalem International Convention Centre ini memiliki makna simbolik bagi 120 ribu warga Israel keturunan Ethiopia yang memprotes bahwa mereka menjadi korban diskriminasi dari rekan-rekannya di Israel.
Salah satu bentuk diskriminasi yang dilakukan Israel kepada komunitas tersebut yaitu pemaksaan terhadap para wanita Israel keturunan Ethiopia yang disuntikkan zat kontraseptif untuk menurunkan tingkat kelahiran di komunitas mereka. Pemerintah Israel melalui Kementerian Kesehatan bulan lalu akhirnya melakukan investigasi untuk membuktikan tuduhan itu.
Sebagian besar warga Israel keturunan Ethiopia beremigrasi ke negara pimpinan Presiden Shimon Peres itu atas dorongan pemerintah Israel sendiri. Emigrasi warga Ethiopia terjadi dalam dua gelombang, yaitu pada tahun 1984 dan 1991. (sj)
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh
Ketua DPRD DKI menilai RKPD tahun 2025 tidak fokus.
