Bersiap Perang, Korut Meminta Diplomat Asing Segera Keluar

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVAnews -
Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final
Pemerintah Korea Utara menyatakan tidak menjamin keselamatan diplomat asing di negaranya, di tengah ketegangan dengan Korea Selatan. Oleh sebab itu mereka meminta kedutaan besar asing yang ada di Korut untuk segera keluar dari negara komunis itu.

Bandara Supadio Pontianak Turun Kelas Jadi Bandara Domestik

Pernyataan itu diungkap oleh Kementerian Luar Negeri Korut yang disampaikan oleh setempat kantor berita China,
Kelanjutan Nasib Hyoyon SNSD, Bomi Apink hingga Im Nayoung Pasca Paspornya Ditahan Imigrasi Bali
Xinhua , Jumat kemarin. "Pertanyaannya saat ini bukan apabila terjadi perang, tetapi kapan perang itu akan terjadi di semenanjung Korea akibat peningkatan ancaman dari Amerika Serikat," ujar Kemlu Korut di Xinhua seperti dikutip
Reuters
, Sabtu 6 April 2013.


Pemerintahan Kim Jong-un menambahkan, apabila pihak kedutaan mempertimbangkan tindakan evakuasi, maka pemerintah Korut akan menyediakan lokasi pengungsian yang aman sesuai dengan standar yang ditetapkan di dalam konvensi internasional.


Menanggapi imbauan ini, beberapa kedutaan besar memilih tidak menanggapi. Salah satunya adalah Inggris yang mempertahankan diplomat mereka karena menanggap pernyataan itu adalah satu lagi omong kosong Korut.


"Kami percaya pemerintah Korut mengambil langkah ini sebagai bagian dari retorika lanjutan yang mengindikasikan AS merupakan ancaman bagi mereka," ujar Kemlu Inggris.


Keputusan serupa juga diambil oleh Pemerintah Polandia. Melalui juru bicara Kemlunya, Polandia menilai pernyataan yang baru saja dikeluarkan oleh Korut tidak tepat dan mereka berpikir tidak ada ancaman risiko dari luar kepada Korut.


"Anjuran untuk mengungsikan ini sudah diterima oleh semua kedutaan besar yang ada di Pyongyang dan kami masih belum merasa perlu untuk mengungsikan staf kedutaan kami," ujar pejabat berwenang Polandia.


Sementara AS yang tidak memiliki hubungan diplomatik langsung dengan Korut menilai imbauan Korut itu hanya pernyataan retoris semata. "Pertanyaannya kemudian adalah kapan mereka berhenti membual?" ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya