- Reuters Photo
VIVAnews - Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Jerman diwarnai aksi protes telanjang dada oleh para aktivis penentang kediktatoran. Bukannya terganggu, Putin mengaku senang dan terhibur dengan aksi wanita-wanita cantik itu.
Diberitakan Telegraph, rombongan Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel di pameran perdagangan Hanover dicegat kelompok aktivis Femen yang tidak mengenakan sepotong baju pun. Di dada dan punggung mereka tertulis kata-kata protes, di antaranya "diktator."
Pasukan pengaman presiden langsung sigap mencegah wanita-wanita yang agresif tersebut. Dalam sebuah foto, Putin sama sekali tidak terlihat risih, malah justru terhibur.
Berbicara pada konferensi pers usai kunjungan, Putin mengaku senang dengan protes tersebut. "Untuk protes tadi, saya menyukainya. Secara prinsip, saya tahu protes itu telah dipersiapkan dengan baik," kata dia.
Setengah berkelakar, Putin mengatakan bahwa panitia pameran seharusnya berterima kasih pada gadis-gadis seksi telanjang dada itu karena ikut mempromosikan event tersebut. Satu hal yang dia kritik adalah tindakan pengamanan yang terlalu kasar pada para pemrotes.
"Saya sampai tidak sempat melihat apakah mereka berambut pirang, coklat atau kemerahan," kata dia setengah berkelakar.
Putin mengaku protes oleh kelompok Femen bukan hal yang baru. "Jika seseorang ingin berdebat, lebih baik melakukannya dengan berpakaian lengkap ketimbang bugil. Kau seharusnya telanjang di tempat lain, seperti pantai bugil," ujarnya lagi, disambut tawa pengunjung.
Dalam akun Facebooknya, Femen mengatakan bahwa aksi itu adalah bentuk protes para kediktatoran Putin. Mereka juga menuntut dibebaskannya grup musik punk Pussy Riot yang ditahan karena menyanyikan lagi anti-Putin di katedral Moskow tahun lalu.