Korban Tewas Akibat Flu Burung di China Bertambah

Warga antisipasi flu burung di China
Sumber :
  • REUTERS/Aly Song
VIVAnews -
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Pemerintah China pada Selasa kemarin mengatakan krisis flu burung jenis baru belum menunjukkan tanda-tanda akan reda. Menurut laporan Komisi Perencanaan Keluarga dan Kesehatan China Nasional, jumlah korban tewas akibat flu burung tersebut telah mencapai angka sembilan orang.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Dua korban baru dari provinsi Anhui dan Jiangsi tewas pada Selasa siang kemarin. Ini merupakan kali pertama flu burung menyebabkan kematian di dua provinsi itu. Selain korban tewas, jumlah penderita yang diduga mengidap virus H7N9 ini juga meroket hingga 28 orang di seluruh China.
Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat


Dilansir
CNN
, Rabu 10 April 2013, virus tersebut diketahui juga menjangkiti burung merpati namun belum diketahui ikut menularkan ke manusia atau tidak.


Majalah Caixin Selasa kemarin mengatakan bahwa para peneliti di China berhasil mengidentifikasi virus H7N9 merupakan perpaduan genetik antara burung yang bermigrasi dari Korea Selatan dan bebek dari provinsi Zhejiang.


Upaya Antisipasi

Sebanyak 100 ribu burung merpati di pasar unggar Shanghai dimusnahkan untuk menghentikan penyebaran virus ini. Pemda Kementerian Pertanian Shanghai juga meminta menunda sementara perdagangan unggas, khususnya burung merpati.


Asosiasi Burung Merpati Hangzhou dilaporkan Guardian, Selasa 9 April 2013, berencana mendukung rencana pemda dengan menunda perlombaan dan melakukan vaksinasi bagi 90 ribu burung merpati.


"Saat ini, burung merpati di alun-alun dan taman publik di kota Shanghai telah dikandangkan," tulis harian China
Sports
mengutip pernyataan asosiasi tersebut.


Hingga saat ini, pemerintah China dan badan kesehatan dunia (WHO) mengaku masih belum menemukan sumber infeksi flu burung jenis baru ini. Mereka juga masih berpegang kepada fakta sebelumnya yang menyebut virus ini tidak dapat menular antar manusia.


"Walaupun kami belum menemukan sumber infeksi saat ini, tetapi hingga kini belum ditemukan bukti bahwa virus ini menular antar manusia," ujar perwakilan WHO di China, Michael O'Leary.


Pemerintah China dan WHO berjanji akan terus memantau dari dekat untuk mengetahui perkembangan kasus ini. Pemantauan juga dilakukan terhadap 621 kontak terdekat dari para korban penderita virus itu. Sejauh ini mereka tidak tertular. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya