Saksi Bom Boston: "Seperti di Medan Perang"

Ledakan di Boston, Amerika Serikat
Sumber :
  • REUTERS/MetroWest Daily News/Ken McGagh/Handou

VIVAnews - Dua kali ledakan bom di lomba marathon Boston mengejutkan semua orang di lokasi tersebut. Mereka mengatakan, usai ledakan, situasi sangat kacau dan kepanikan di mana-mana. Seorang saksi menggambarkannya persis seperti situasi di medan perang.

"Tiba-tiba saya mendengar ledakan seperti meriam. Orang-orang melihat ke atas, apakah ada kembang api perayaan. Tapi tidak ada, lalu bom kedua meledak, sangat menakutkan. Situasi langsung kacau," kata seorang saksi di lokasi, Rachel Sibley, 22, dilansir Good Morning America.

"Semua orang berteriak dan berlarian, mencoba mencari teman-teman dan anggota keluarganya. Sirine terdengar di mana-mana. Saya harus segera berlari, jika tidak akan terinjak-injak," lanjut Sibley.

Dua kali ledakan terjadi sekitar pukul 14.42, Senin waktu setempat, dekat garis finish dalam lomba marathon internasional yang diikuti oleh lebih dari 20.000 atlet dalam dan luar negeri. Dua orang tewas dan puluhan bahkan ratusan lainnya terluka.

"Kami mendengar ledakan itu, dan mengiranya kecelakaan kereta atau mobil. Saya tidak pernah mendengar suara itu. Seperti suara gempa bumi atau tabrakan mobil," kata saksi, Amanda Fakkhredine, 25.

Saksi dan foto-foto di berbagai media memperlihatkan kengerian usai ledakan. Darah di mana-mana, seorang reporter Boston Globe bahkan mengatakan melihat seseorang putus kakinya. Masyarakat berusaha menenangkan satu sama lain.

"Kami semua berlarian ke arah ledakan dan mulai membawa satu per satu orang ke tenda medis. Sangat buruk. Seperti medan perang. Langsung terlintas bayangan keadaan peristiwa 9/11," kata seorang dokter pada lomba marathon tersebut.

Stasiun bawah tanah langsung ditutup usai ledakan. Polisi, ambulans, dan pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Penerbangan dilarang melintas ke udara Boston untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Saluran telepon langsung sibuk karena banyak orang yang menelepon bersamaan. Para saksi mengaku sangat trauma dan masih gemetar.

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

"Seperti dalam film. Semua orang kaget. Saya masih gemetaran. Sangat aneh, kau tidak tahu apa yang terjadi, kau mengira sedang berhalusinasi," kata seorang peserta lomba marathon, Jill Elaine Czarnik, 24. (art)

Eks Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama

Hormati Putusan MK, Eks Ketum PB HMI: Saatnya Bekerja untuk Indonesia Maju

Eks Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama turut menyoroti putusan MK yang menolak seluruh permohonan perkara PHPU dari Anies-Muhaimin, dan Ganjar-Mahfud MD.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024