14 Maret 1947

Pembangunan Pangkalan Militer AS di Filipina

VIVAnews - Pada 14 Maret 1947, Amerika Serikat (AS) dan Filipina menyepakati Perjanjian Pangkalan Militer. Dalam perjanjian itu Filipina menyewakan lahan untuk pembangunan 16 pangkalan atau barak militer AS di sejumlah wilayah, termasuk di Teluk Subic dan kota Olongapo. Perjanjian itu berlaku selama 99 tahun.

Maka, AS membangun dua pangkalan militer terbesar di luar negeri. Pertama, pangkalan angkatan udara Clarck di kawasan hutan Cubi Point dan basis kekuatan laut di Teluk Subic. Pangkalan militer itu langsung dimanfaatkan militer AS saat terlibat dalam Perang Korea awal dekade 1950-an. Komandan Operasi Angkatan Laut Laksamana Arthur Radford menilai pangkalan militer di Filipina itu sangat penting bagi kepentingan pertahanan AS di Pasifik Barat Daya.

Namun, pangkalan militer AS di Filipina tidak bisa berlangsung lama. Pada tanggal 15 Juni 1991, Gunung Pinatubo yang letaknya berjarak 32 km dari Teluk Subic meletus dan menimbulkan kerusakan dahsyat di wilayah-wilayah sekitarnya, termasuk semua pangkalan militer AS.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Selain itu, kalangan politisi Filipina menentang keberadaan militer AS di negeri mereka. Pemerintah Filipina dan ASĀ  terpaksa mengakhiri perjanjian sewa-menyewa lahan untuk pangkalan militer. Militer Amerika akhirnya meninggalkan Filipina 24 November 1992.

Pemain Real Madrid, Joselu

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Manchester United tertarik pada penyerang tengah yang musim ini bermain untuk Real Madrid, Joselu. Man Utd sedang berupaya mencari celah guna mendapatkan pemain buruannya

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024