Beberapa Indikator Bom Boston Bukan Dilakukan Al Qaeda

Polisi SWAT siaga dekat bom meledak di Boston
Sumber :
  • Reuters/ Scott Eisen
VIVAnews
Anak Selebgram Aghnia Punjabi Diduga Dianiaya Pengasuh, Badan Diduduki hingga Kepala Dibanting
- Serangkaian bom di Boston, Amerika Serikat, kemungkinan besar dibuat kelompok teroris sayap kanan, bukan Al Qaeda. Sejumlah indikator yang memperlihatkan itu, meski masih terlalu dini menuduh satu pihak di balik bom yang sementara tewaskan tiga orang itu.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Mantan Koordinator Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Al Qaeda dan Taliban, Richard Barrett, yang pernah berdinas di MI5, MI6 dan Kantor Luar Negeri Inggris, itu menyatakan, waktu pengeboman pada Hari Patriot dan ukuran bom yang kecil menunjukkan karya ekstremis dalam negeri.
Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku


"Sekilas terlihat lebih seperti sebuah insiden teroris sayap kanan, daripada serangan Al Qaeda jika melihat ukuran peralatannya," kata Barrett yang kini jadi Direktor Senior Qatar International Academy for Security Studies (QIASS) itu, seperti dilansir
Herald Sun
, Australia, Rabu 17 April 2013.


Kemudian, dia menambahkan, "Pemboman terjadi di Hari Patriot, juga hari di mana rakyat Amerika sudah menyetor pajaknya dan Boston adalah semacam kota simbolis. Inilah indikator-indikator kecil itu."


Sementara Profesor Greg Barton dari Pusat Kajian Islam dan Dunia Modern Universitas Monash, Australia, menyebut "dua kemungkinan besar" pelaku penyerangan.


"Terdapat lebih dari 50 percobaan plot teror sejak peristiwa 11 September di Amerika Serikat, sebagian besar dilakukan kelompok jihad, namun faktanya, tak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, yang dilakukan di Hari Patriot -- hari yang menandai dimulainya revolusi Amerika di Boston -- dan sifat peralatan yang artinya kemungkinan kelompok dalam negeri, seseorang seperti Timothy McVeigh yang membom Kota Oklahoma yang juga meledakkan bom di Hari Patriot April 1995," kata Barton kepada radio 3AW di Melbourne.


Prof Barton yang juga dikenal sebagai Indonesianis itu menyatakan bom itu "secara esensial granat buatan rumah". "Panci bertekanan mengandung gas dari ledakan sehingga membuat tekanannya meningkat," katanya.


Prof Barton menyatakan, seseorang dengan pelatihan militer, kelompok jihad, atau kelompok sayap kanan ekstrem dapat dengan mudah membuatnya. Ada banyak manual pembuatan alat semacam itu di internet, katanya.


Aksi Sayap Kanan Meningkat


Barrett menyatakan, angka insiden kelompok sayap kanan meningkat sejak 11 September 2001 itu. Dari 2002 ke 2007, sembilan orang sayap kanan didakwa karena pembunuhan. Namun antara 2008-2012, jumlahnya meningkat jadi 53 berdasarkan data dari Yayasan Amerika Baru.


Namun sebelum periode itu, seorang teroris domestik bernama Eric Rudolph menyerang sejumlah lokasi di Centennial Olympic Park, Atlanta, atas nama agenda antiaborsi dan antigay. Tahun 1995, Timothy McVeigh meledakkan sebuah truk berisi bom di depan Gedung Alfred P. Murrah di Kota Oklahoma, membunuh 168 orang dan melukai lebih dari 800 orang.


Barrett menyebutkan, serangan al-Qaeda umumnya melibatkan teroris yang dilatih dengan manual dari internet atau kemah pelatihan, sehingga memudahkan untuk melacak mereka. Sementara teroris domestik bergerak secara terisolasi atau melalui sejumlah orang dan seringkali mengarah ke target kecil.


"Itu sebab teroris al Qaeda mudah dicegah karena mereka terlalu ambisius," kata Barrett. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya