- Reuters
VIVAnews - Federal Bureau of Investigation (FBI) sudah mengumumkan foto dan video dua tersangka teror bom di Boston, Amerika Serikat. Rupanya penegak hukum di sana masih menyimpan rekaman lain yang menunjukkan tingkah laku kedua tersangka sesudah ledakan.
Sumber CNN yang mengetahui investigasi kasus ini mengungkapkan, dalam rekaman itu, kedua tersangka menunggu dan sempat menonton dua bom meledak.
"Ketika bom meledak, semua orang lari menyelamatkan diri dan korban tergeletak di jalan. Tapi, kedua tersangka ini berjalan dengan santai," kata sumber yang juga petugas federasi ini. "Tingkah mereka sangat berbeda dengan orang-orang lain di lokasi itu."
Sejauh ini, petugas menduga bom diledakkan dengan pengendali jarak jauh. Indikasinya, petugas menemukan baterai di antara puing-puing ledakan bom.
Petugas kemudian mengontak perusahaan yang membuat baterai tersebut, kata Benjamin Mull, Vice President Tenergy Corporation kepada CNN.
Tipe baterai yang ditemukan di lokasi ledakan itu biasanya dipakai untuk alat pengendali jarak jauh mobil-mobil mini. Baterai ini ditemukan tersambung dengan kabel dan dan sobekan plastik.
Diberitakan sebelumnya, ledakan bom di dekat garis finis Boston Marathon, Senin 15 April lalu itu menewaskan tiga orang, termasuk seorang bocah berusia 8 tahun. Selain itu, 170 lebih korban luka-luka.
Presiden AS Barack Obama mengunjungi Kota Boston, Kamis waktu setempat dan menyatakan, (umi)
MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan
MK bakal membacakan putusan sidang perselisihan pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 pada 22 April 2024 mendatang.
