- Reuters
VIVAnews - Peningkatan kerja sama antara Amerika Serikat dan Republik Indonesia di bidang pendidikan terus dilakukan. Salah satunya melalui diskusi yang dilakukan Putera Sampoerna Foundation di The Center of Strategic and International Studies (CSIS) atau Pusat Studi Strategi Internasional di Washington, Amerika Serikat.
Putera Sampoerna, dalam diskusi yang digelar pada 15 April 2013 itu, memaparkan komitmen untuk berinvestasi di bidang pendidikan. Khususnya di pendidikan tingkat tinggi.
“Upaya untuk melakukan investasi di bidang pendidikan di Indonesia akan memberikan dampak yang positif untuk Amerika Serikat. Ini sebuah pesan yang menyatakan bahwa Amerika Serikat peduli dan berani bertindak,” kata Putera Sampoerna dalam sambutannya, dikutip dari rilis yang diterima VIVAnews.
Ia juga merujuk kembali pada kemitraan komprehensif di bidang pendidikan tinggi. Kemitraan tersebut pernah diumumkan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 2010 saat Obama berkunjung ke Indonesia.
Kemitraan bertujuan memanfaatkan kinerja sektor non-pemerintah, publik, dan sektor publik kedua negara untuk mendukung perluasan program bilateral di bidang pendidikan tinggi. Namun, Putera Sampoerna melihat bahwa kemitraan ini masih sangat sedikit memberikan bantuan biaya untuk akses ke pendidikan tinggi.
Putera Sampoerna juga menyatakan bahwa Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara di dunia yang memiliki kapasitas untuk menyerap banyak murid di perguruan tingginya. Ijazah pendidikan tinggi merupakan salah satu komoditas Amerika yang terdepan.
Hal ini bisa dilihat dari 200.000 siswa dari China yang dikirim tiap tahunnya ke AS untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan berkualitas. (art)