- REUTERS/FBI/Handout
VIVAnews - Ayah dari dua terduga pelaku bom Boston, Anzor Tsarnaev, menegaskan bahwa kedua anaknya telah dijebak. Polisi telah menembak mati Tamerlan Tzarnaev (26), dan berharap adiknya, Dzhokhar A. Tsarnaev (19) ditangkap hidup-hidup untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Seseorang 'membingkai' mereka. Saya tidak tahu siapa mereka, namun seseorang melakukannya," kata Anzor Tsarnaev dalam wawancara di televisi yang dikutip CNN, Sabtu 20 April 2013.
Sang ayah menuding Ia menyesalkan, keluarganya tidak diberitahu informasi yang cukup dan tiba-tiba mendengar kabar Tamerlan Tzarnaev mati terbunuh.
Ia takut, adiknya juga dibunuh oleh polisi padahal keduanya belum tentu bersalah dan bukan pelaku bom Boston yang sebenarnya. "Mereka harus menangkapnya hidup-hidup, dan biarlah pengadilan yang memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah," katanya.
Ia yakin, kedua anaknya tidak terlibat pengeboman yang terjadi saat Boston Marathon dan menewaskan tiga orang itu. Kedua anaknya, kata sang ayah, berada di Amerika Serikat untuk sekolah agar kelak berhasil.
"Saya selalu berpesan kepada mereka untuk selalu belajar. Dalam hidup ini, orang yg tidak belajar akan bekerja lebih keras," katanya.
Ia pun mengucapkan belasungkawa terkait tragedi Boston. Ia mengutuk dan menyebutkan bahwa siapapun yang melakukan aksi laknat itu adalah orang brengsek.
Baca juga: