Tersangka Bom Boston Masuk Radar FBI pada 2011

Tamerlan Tsarnaev, pelaku pengeboman bom Boston (kiri)
Sumber :
  • Daily Mail
VIVAnews -
Terpopuler: Hoax soal Guinea dan Doping Uzbekistan
Salah satu tersangka pengeboman Boston, Tamerlan Tsarnaev, sebenarnya telah masuk radar FBI sejak dua tahun lalu. Dia pernah diinterogasi, namunĀ  tidak terbukti terlibat dalam jaringan teror.

Pakar Ajak Masyarakat Dukung Perbaikan Pelayanan Publik Bea Cukai 

Diberitakan
Sebut Penetapan Tersangka Panji Gumilang Tidak Sah, Pengacara Beberkan Alasannya
CNN , Jumat waktu setempat, yang mengutip seorang pejabat FBI, disebutkan bahwa Tamerlan pernah diinterogasi pada tahun 2011 atas permintaan sebuah negara. Dia diduga punya kaitan dengan kelompok ekstremis. Tidak disebutkan negara yang meminta pemeriksaan tersebut.


Saat itu, menurut agen FBI yang enggan disebutkan namanya, mereka telah memeriksa seluruh dokumen Tamerlan, termasuk catatan perjalanan, profil, hingga apa saja yang pernah dia tulis di internet. Namun hasilnya nihil.


FBI menyampaikan pada negara tersebut bahwa mereka tidak menemukan keterkaitan antara Tamerlan dengan kelompok radikal manapun. Negara yang dimaksud lantas tidak mengeluarkan permintaan apa-apa lagi.


Hal ini dibenarkan oleh orangtua Tamerlan yang saat ini hidup di Rusia. Ayahnya, Anzor Tsarnaev, mengatakan FBI mendatangi anaknya dua atau tiga kali menanyakan perihal etnis Chechen mereka. "Saya mendengar FBI berkata: 'kami tahu apa yang kamu baca, apa yang kamu minum, makan dan kemana kamu pergi'," kata Anzor kepada laman
RIA Novosti
.


Ibunya Zubeidat Tsarnaeva mengatakan bahwa FBI telah memeriksa Tamerlan selama tiga sampai empat tahun terakhir. "Mereka tahu apa yang dia lakukan, situs internet apa yang dia kunjungi, mengikuti kemanapun dia pergi, tapi sekarang mereka melabelinya teroris," kata Zubeidat, dikutip dari
Russia Today
.


Zubeidat mengaku tidak percaya anaknya melakukan pengeboman Boston. Menurutnya, Tamerlan dijebak oleh pemerintah AS. "FBI takut padanya karena Tamerlan adalah seorang pemimpin, dia berjuang untuk dirinya, berbicara banyak soal Islam," ujarnya.


Anggota Senator AS Michael McCaul yang juga kepala Komite Keamanan Dalam Negeri di Senat AS mengatakan fakta ini mengejutkan. Dia menyayangkan FBI yang kecolongan telah melepaskan Tamerlan.


"Ini informasi baru dan sangat mengganggu mengetahui dia telah masuk radar FBI. Jika dia telah masuk radar, dan dilepaskan, bagi saya ini jadi masalah," kata McCaul.


Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Jumat dini hari di kota Watertown. Sementara adiknya, tertangkap pada Jumat malam, dalam keadaan luka serius.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya