Separatisme Chechen Picu Pengeboman di Boston?

Serangan bom di ajang Boston Marathon 2013
Sumber :
  • REUTERS/Dan Lampariello
VIVAnews -
Pecahkan Rekor Tertinggi, Harga Emas Hari Ini Tembus Rp 1.249.000 Per Gram
Warga Chechnya di Amerika Serikat dan seluruh dunia dikejutkan pada kenyataan dua orang etnis mereka jadi pelaku pengeboman di Boston Senin lalu. Banyak yang berspekulasi, apakah keduanya terlibat jaringan radikal Chechen atau bahkan al-Qaeda.

Ten Hag Bawa 3 Pemain Man Utd U-18 ke Tim Senior

Dalam penelusuran sementara, tidak ditemukan sama sekali adanya hubungan antara Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev dengan kelompok militan tersebut. Namun, tidak disangsikan mereka salah satu korban perang di Chechnya yang membuat mereka hengkang, cari aman di negara orang.
Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp100 Juta Jadi Tersangka


Tidak menutup kemungkinan, bara dendam atas terusirnya mereka dari tanah kelahiran dan kematian ratusan orang etnis Chechen jadi pemicu tindakan nekat mereka di Boston.


Peperangan antara etnis Chechen yang Muslim dan Rusia yang tetap ingin wilayah Chechnya menjadi bagian dari mereka usai runtuhnya Uni Soviet memicu gerakan separatisme dan radikalisme.


Perang Chechnya pertama pada 1994 hingga 1996 memunculkan banyak prajurit-prajurit jihad. Pejuang Chechen dilatih militer dan pembuatan bom di Afganistan, Pakistan, dan negara-negara kaukasus lainnya.


Tokoh yang paling terkenal adalah Doku Umarov, yang menjadi dalang peledakan di stasiun bawah tanah Moskow yang menewaskan 40 orang.


Kebanyakan serangan pejuang Chechen dialamatkan ke Rusia, negara yang dianggap penjajah oleh mereka, belum ada yang mengancam Amerika Serikat. Pun tidak ada nama etnis Chechen yang membuat AS waspada, setidaknya hingga saat ini.


Perlu diketahui, pada peperangan Chechnya, banyak keluarga yang mengungsi, termasuk keluarga Tsarnaev yang pergi ke Kyrgyztan, lalu ke AS. Beberapa dari mereka rentan direkrut al-Qaeda. Salah satu contohnya adalah Lor Doukayev, 25, yang pada 2010 mencoba meledakkan kantor berita
Jyllands-Posten
di Denmark, karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad.


Beberapa imigran Chechen juga ditahan bulan lalu di Prancis, Spanyol, dan Austria, atas tuduhan kekerasan serta rencana pembunuhan terhadap tokoh-tokoh asing. Mereka juga terlihat tergabung dalam pasukan militan yang berperang melawan tentara AS di Irak pada 2005. Etnis Chechen juga dilaporkan ada di sabuk tribal Afganistan-Pakistan, basis al-Qaeda dan Taliban.


Hingga saat ini, belum diketahui apa motif penyerangan kakak-adik Tsarnaev dan siapa yang ada di balik mereka. Dzhokhar terluka parah dalam penyerbuan polisi. Jika dia selamat, polisi akan mengorek seluruh keterangan yang diperlukan. Namun, jika dia tewas, kisahnya tetap akan menjadi misteri. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya