Sumber :
- REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVAnews -
Pemerintah Korea Utara menolak tawaran Korea Selatan untuk berdialog soal pembukaan kembali kawasan industri Kaesong. Dalam sebuah pernyataan, Korut memperingatkan Korsel bahwa ultimatum yang mereka keluarkan pada Kamis kemarin tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik.
Dilansir kantor berita BBC , Jumat 26 April 2013, Korut disebut akan mengambil langkah yang lebih tegas terhadap Korsel apabila negara pimpinan Park Geun-hye itu memaksa untuk memperburuk situasi di daerah perbatasan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dilansir kantor berita BBC , Jumat 26 April 2013, Korut disebut akan mengambil langkah yang lebih tegas terhadap Korsel apabila negara pimpinan Park Geun-hye itu memaksa untuk memperburuk situasi di daerah perbatasan.
"Ultimatum semacam itu yang dibuat oleh Korsel tidak akan memberikan hasil yang baik sama sekali," ujar Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dikutip
BBC.
Sebelumnya pada hari Kamis kemarin, Korsel mengajukan tawaran formal ke Korut untuk berdialog soal Kaesong. Menurut kantor berita
Yonhap
, Presiden Korsel, Park Geun-hye bahkan telah mengadakan pertemuan keamanan untuk membahas langkah selanjutnya.
Negeri ginseng itu mendesak Korut untuk menjawab tawaran tersebut dalam waktu 24 jam atau Jumat ini. Apabila mereka menolak, maka Korsel akan menekan Korut lebih keras lagi.
Pemerintah Korsel menolak untuk menyebut langkah penekanan macam apa yang akan diberikan terhadap Korut. Namun spekulasi menyebut Korsel akan menarik sisa 175 pekerjanya yang masih bertahan di Kaesong.
Mereka dilaporkan saat ini terancam mengalami wabah kelaparan dan kurang persediaan obat, karena Korut menolak untuk mengizinkan pasokan makanan dari Korsel masuk ke dalam kawasan industri yang dibangun pada tahu 2003 itu.
Namun kebijakan Korsel ini cukup berisiko, karena apabila seluruh pekerja ditarik dari Kaesong, maka aset 123 perusahaan yang bernilai Rp8,6 triliun itu berpotensi besar untuk disita oleh Korut. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ultimatum semacam itu yang dibuat oleh Korsel tidak akan memberikan hasil yang baik sama sekali," ujar Komisi Pertahanan Nasional Korut seperti dikutip
