Modernisasi Korut, Jam Big Ben Akan Berdiri di Pyongyang

Perayaan tahun baru 2012 di Inggris
Sumber :
  • REUTERS/ Finbarr O'Reilly

VIVAnews - Kendati berkoar-koar anti Barat, pemerintah Korea Utara malah mulai merangkul berbagai kebudayaan Barat. Salah satunya adalah rencana mendirikan jam Big Ben asal Inggris di sebuah taman bermain di Pyongyang.

Diberitakan Telegraph, Senin 29 April 2013, jam raksasa buatan Augustus Pugin yang tegak di London itu akan menjadi salah satu atraksi dalam taman hiburan yang akan dibuka tahun ini tersebut.

Tema taman hiburan tersebut adalah 'miniatur dunia'. Selain Big Ben, juga akan berdiri di taman itu Menara Eiffel Paris. Taman hiburan itu telah dimulai pengerjaannya pada 2010 lalu.

Taman ini adalah salah satu bukti modernisasi yang digembar-gemborkan pemimpin Kim Jong-un. Tahun lalu, Jong-un bersumpah untuk mengakhiri kesulitan rakyat Korut dengan slogannya yang terkenal: "Tidak Lagi Mengencangkan Ikat Pinggang."

Modernisasi menuju budaya Barat juga terlihat di beberapa bagian kota Pyongyang. Telegraph mengutip Associated Press, satu-satunya kantor berita Barat yang boleh beroperasi permanen di negara tersebut, mengatakan bahwa Pyongyang telah bertransformasi.

Salah satunya bisa terlihat dari konstruksi dan infrastruktur yang semakin meniru Barat, di antaranya mall, restoran dan apartemen bertingkat. Di pusat kota, jalan Changjon, berbagai merk Barat seperti coklat Hershey's Kisses, minuman Coca-Cola dan makanan ringan Doritos terlihat di jalan-jalan.

"Di dalam supermarket, para wanita mengenakan label desainer Prancis, orang-orang berduit bisa membeli anggur Italia, coklat Swiss, buah kiwi yang diimpor dari Selandia Baru dan roti croissant yang masih hangat," tulis AP.

Untuk mendongkrak pariwisata, menurut China Daily, Korut bahkan mendirikan taman hiburan golf mini.

Namun, gemerlap ibukota timpang dengan kelaparan dan kemiskinan di berbagai daerah. Di wilayah-wilayah terpencil, makan warga dan listrik warga dijatah.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Menurut Badan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), sekitar 2,8 juta warga Korut butuh bantuan makanan, mengalami malnutrisi dan kelaparan. Sebanyak 25 persen anak Korut menderita kekurangan gizi. (sj)

Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024