HRW: Kekerasan Marak Jelang Pemilu Malaysia

Pemilu di Malaysia
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Saat-saat menjelang pemilu Malaysia dilaporkan sebagai hari-hari penuh kekerasan. Mulai dari pemukulan, pelemparan bom molotov hingga penyerangan di dunia maya kerap dilakukan kedua kubu yang bersaing dalam pemilu Minggu besok.

Fakta ini disampaikan oleh Human Right Watch (HRW) dalam laporannya awal bulan ini. Mereka mengatakan, kedua kubu saling serang, apalagi dengan semakin dekatnya hari pemilihan. Menurut HRW seruan para petinggi partai gagal mencegah kekerasan.

Di antara kekerasan dan pelanggaran yang dilakukan adalah pemblokiran akses pertemuan, membuat suara gaduh saat pertemuan partai rival, melempari batu dan telur dan mengecat truk dan rumah-rumah dengan kata-kata hinaan.

Di antaranya terjadi di Penang pada pertengahan April lalu. HRW mencatat, dua orang pria dipukuli oleh lima lelaki karena mengibarkan bendera partai oposisi. Pada 23 dan 25 April, orang tidak dikenal melempari bom Molotov pada kampanye Barisan Nasional di Penang dan kantor mereka di Kuala Lumpur.

"Pada 25 April juga, mobil milik putri kandidat anggota parlemen dari Pakatan Rakyat Xavier Jayakumar dibakar orang tidak dikenal," tulis HRW.

Selain kekerasan fisik, kekerasan juga terjadi di dunia maya. Penyerangan oleh hacker dilakukan terhadap koran online dan beberapa kantor berita yang terkenal kritis pada pemerintah.

"Sejak 20 April, Malaysiakini, koran online populer yang kritis terhadap pemerintah, mengalami kerusakan teknis yang membuat pembaca tidak bisa mengaksesnya dari Malaysia. Selain itu kecepatan akses juga sangat lambat dan terkadang tiba-tiba mati," ujar HRW.

Malaysiakini memang telah sejak lama menjadi sasaran hacker terutama menggunakan jenis serangan denial-of-service (DDOS). Pada 28 April lalu, koran online ini juga melaporkan peretasan pada akun Twitter mereka.

Sebelumnya pada 11 April, tiga radio online yaitu Radio Free Malaysia, Radio Free Sarawak dan Sarawak Report, yang kritis para pemerintahan Najib Razak juga diserang. Serangan datang dari komputer di seluruh dunia, memicu hits 130 juta kali pada tiga situs ini dalam tiga setengah jam. Hal ini menyebabkan akses lumpuh.

HRW mengatakan, ini akan menjadi ancaman serius pada kebebasan berbicara di negara itu. Pemimpin politik harus segera bertindak tegas.

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

"Kekerasan pada pemilu mengancam hak warga Malaysia untuk memilih partai pilihan mereka. Pemimpin politik haruslah menunjukkan komitmen pada pemilu yang demokratis dengan mengambil langkah tegas pada para pelaku," kata Phil Robertson, wakil direktur HRW Asia. (umi)

Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.

Syaikhu Bicara Peluang PKS Gabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu turut buka suara soal peluang akan gabung atau tidak ke Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024