Ini Wanita Pertama Jadi Buronan FBI

FBI menyisir lokasi ledakan di Boston
Sumber :
  • REUTERS/Neal Hamberg
VIVAnews - Pihak agen investigasi federal (FBI) untuk kali pertama memasukkan nama seorang wanita dalam daftar buronan paling dicari yang telah dibuat sejak tahun 2001 silam. Joanne Chesimard (65), seorang militan sayap kiri, diburu oleh FBI karena kabur dari penjara pada tahun 1979 setelah divonis seumur hidup. 
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Laman ABC News melansir, FBI mengumumkan nama Chesimard masuk ke dalam daftar dalam jumpa pers yang digelar hari Kamis, 2 Mei 2013 waktu setempat. Menurut polisi New Jersey, Rick Fuentes, Chesimard ditangkap akibat membunuh seorang tentara bernama Werner Foester di jalan tol di New Jersey. 
Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

"Foerster mengalami luka parah di lengan kanan dan perut. Kemudian Chesimard membunuh Foerster dengan senjata milik tentara itu ketika jalanan sedang macet," ujar Fuentes dalam jumpa wartawan. 
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

FBI menduga Chesimard kabur dan hidup di Kuba menggunakan nama Assata Shakur. Bagi publik yang dapat memberikan informasi berharga mengenai keberadaan Chesimard, FBI telah menyiapkan imbalan senilai US$2 juta atau Rp19 miliar. Naik dari imbalan sebelumnya yang berjumlah US$1 juta atau Rp9,7 miliar. 

Pihak kepolisian berharap Chesimard dapat ditangkap dalam keadaan hidup-hidup. 

"Kami berharap dia dapat kembali ke New Jersey dan menghadapi kasusnya serta melanjutkan sisa hukumannya," ujar pengacara umum New Jersey, Jeffrey Chiesa. 

Dalam pernyataannya, FBI mengatakan Chesimard merupakan teror berbahaya bagi Amerika Serikat walaupun dia tidak terkait dengaan ancaman apa pun. Banyak pendukung Chesimard yang meyakini dia hanya dijadikan target bagi kampanye para penegak hukum melawan pergerakan kaum kulit hitam di tahun 1960an dan 1970an.

Dalam sebuah wawancara yang pernah ditayangkan oleh stasiun televisi BET, Chesimard menolak semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Termasuk tuduhan membunuh seorang tentara. 

"Saya sama sekali tidak terkait dalam kasus apa pun kecuali dihina oleh sebuah sistem keadilan di mana saya disidangkan," ujar Chesimard dalam sesi wawancara. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya