Gara-gara Tsarnaev, Visa Pelajar Asing di AS Diperketat

Dzhokhar Tsarnaev (ka), Azamat Tazhayakov (ki), dan and Dias Kadyrbayev
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat memerintahkan seluruh agen perbatasan untuk mengecek seluruh visa pelajar internasional yang tiba di negeri Paman Sam itu. Kebijakan baru ini diterapkan terkait penangkapan tersangka baru kasus bom Boston yang meledak 15 April lalu.

Dilansir laman thenews.com, Minggu 5 Mei 2013, kebijakan ini dikeluarkan pada Kamis kemarin, selang sehari setelah pemerintahan Obama mengetahui tersangka baru itu merupakan seorang mahasiswa asal Kazakhstan. Mahasiswa bernama Azamat Tazhayakov (19) itu diketahui tiba di AS pada Januari kemarin dengan visa pelajar yang sudah habis masa berlakunya.

Tazhayakov merupakan teman sekelas Dzohkhar Tsarnaev di Universitas Massachusetts Darmouth, salah satu pelaku bom Boston yang masih hidup dan kini ditahan Federal Medical Center Devens. Dia meninggalkan AS pada Desember tahun lalu, namun kembali ke New York pada 20 Januari.

Tetapi di pertengahan, status visanya pada awal Januari dicabut karena Tazhayakov dikeluarkan dari universitas akibat nilai akademiknya merosot. Dia kemudian ikut ditahan bersama satu mahasiswa asal Kazakhstan lainnya karena diduga menghalangi proses investigasi polisi.

Tazhayakov dilaporkan mencoba menghilangkan barang bukti berupa tas berisi pelontar kembang api yang terkait dengan barang bukti peristiwa bom Boston.

92.493 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Pekan Depan

Aturan pengetatan visa ini, menurut pejabat senior perlindungan perbatasan, David J Murphy, akan mulai berlaku dalam waktu dekat.

Dalam kebijakan baru nanti, setiap agen perbatasan dapat memiliki akses informasi ke dalam data Departemen Keamanan Dalam Negeri AS yang disebut Sistem Informasi Pertukaran Pengunjung dan Mahasiswa (SEVIS). Di bawah prosedur yang berlaku, agen perbatasan dapat memverifikasi status setiap pelajar dan mahasiswa dalam SEVIS apabila pelajar itu dirujuk oleh petugas kedua untuk pemeriksaan lanjutan.

Mereka akan memeriksa status visa pelajar itu bahkan sebelum mereka tiba di AS dengan menggunakan informasi manifes pesawat. Apabila informasi itu tidak tersedia, maka agen perbatasan akan memeriksa status visa secara manual dengan mengandalkan pusat data agen nasional perbatasan.

Belum diketahui dengan jelas apakah aturan baru ini akan memberikan dampak dalam hal antrean di bandara atau daerah perbatasan. Pejabat berwenang diharuskan melaporkan tiap dampak yang terjadi termasuk lamanya antrean pada hari biasa. Pemerintahan Obama mengumumkan peninjauan internal pada awal minggu lalu mengenai bagaimana agen intelijen memperoleh informasi sensitif sebelum bom meledak tanggal 15 April lalu.

Para pejabat hukum AS telah lama khawatir mengenai para teroris yang mencoba memanfaatkan sistem visa pelajar dan mahasiswa untuk bisa masuk ke AS.  (umi)

ilustrasi bank.

OJK Cabut Izin usaha BPRS Saka Dana Mulia Kudus

Pencabutan itu dilakukan OJK itu sebagai tindakan pengawasan untuk menjaga dan memperkuat industri perbankan serta melindungi konsumen. 

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024