Sumber :
- Bundesarchiv, Bild 183-R77799 / CC-BY-SA
VIVAnews
- Pada 68 tahun silam, Perang Dunia Kedua di Eropa berakhir setelah Jerman menandatangani perjanjian penyerahan diri tanpa syarat. Peristiwa ini berlangsung beberapa hari setelah pemimpin Nazi, Adolf Hitler, bunuh diri dan Kota Berlin menyerah setelah digempur pasukan Uni Soviet.
Penandatanganan kesepakatan menyerah Jerman tanpa syarat itu berlangsung di markas baru pasukan Sekutu di Kota Reims, Prancis, pada 7 Mei 1945 pukul 2.41. Diwakili Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Jenderal Alfred Jodl, Jerman menyatakan resmi mengakui kekalahan atas pasukan Sekutu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Penandatanganan kesepakatan menyerah Jerman tanpa syarat itu berlangsung di markas baru pasukan Sekutu di Kota Reims, Prancis, pada 7 Mei 1945 pukul 2.41. Diwakili Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Jenderal Alfred Jodl, Jerman menyatakan resmi mengakui kekalahan atas pasukan Sekutu.
Baca Juga :
Terpopuler: Jogja Fashion Week 2024 Kembali Digelar hingga Fakta Vaksin AstraZeneca Bikin Geger
Menurut stasiun berita
BBC
, penyerahan tanpa syarat oleh Jerman itu diumumkan secara serentak di tiga kota Sekutu, yaitu London (Inggris), Washington DC (Amerika Serikat), dan Moskow (Uni Soviet).
Maka, pemerintah di tiga kota besar itu menyatakan 7 Mei sebagai Hari Kemenangan Eropa karena berhasil menaklukan Jerman, yang menyulut Perang Dunia Kedua 1939-1945. Menurut koresponden BBC yang menyaksikan langsung upacara penyerahan tanpa syarat di kota Reims, Prancis, perwakilan Jerman, Jenderal Gustav Jodl, mengatakan bahwa mereka kini menyerahkan "nasib Jerman ke tangan pemenang."
Surat penyerahan tanpa syarat itu juga ditandatangani oleh para perwakilan Pasukan Sekutu, yaitu Jenderal Bedell Smith, Jenderal Ivan Susloparov (Soviet), dan Jenderal Francois Sevez (Prancis).
Namun pengumuman berakhirnya Perang Dunia Kedua di Eropa baru dilakukan sehari kemudian, 8 Mei 1945, secara serentak oleh tiga pemimpin, yaitu Perdana Menteri Winston Churchill (Inggris), Josef Stalin (Soviet), dan Presiden Harry Truman (AS).
Halaman Selanjutnya
Menurut stasiun berita
