Korut: Vonis Warga AS Bukan untuk Bargain Politik

Kenneth Bae, warga AS yang divonis kerja paksa di Korut
Sumber :
  • REUTERS/Yonhap
VIVAnews -
Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi
Pemerintah Korea Utara melalui kantor berita resminya,
KCNA,
Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku
menyatakan vonis kerja paksa 15 tahun bagi warga Amerika Serikat keturunan Korea, Kenneth Bae, bukan untuk tawar menawar politik. Anggapan AS itu keliru dan terdengar konyol.
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan

Dilansir
CNN
, Senin 6 Mei 2013, pihak Korut juga menyatakan tidak mau menempuh skenario lama yang mengundang figur penting AS untuk membebaskan pria yang di Korut disebut dengan nama Pae Jun Ho itu.


"Beberapa media yang menyebut, Korut berusaha menggunakan kasus Bae sebagai ajang tawar menawar politik, itu merupakan tebakan keliru dan konyol," ujar Korut melalui KCNA.


Mereka juga menyebut pemerintah Korut selalu membebaskan warga AS yang terlibat kasus hukum di sana. Korut mengatakan, tiap kali figur penting datang dan meminta pembebasan bagi warganya, mereka juga kerap menjanjikan peristiwa serupa tidak akan terulang kembali.


"Kasus Bae membuktikan, selama AS mengambil sikap bermusuhan dengan Korut maka sikap dermawan yang selalu kami tunjukkan tidak akan ada gunanya. AS kerap melakukan tindakan ilegal," kata Korut.


Sementara pada minggu lalu, AS telah meminta Korut membebaskan Bae. Melalui juru bicara Departemen Luar Negeri, Patrick Ventrell, AS mengatakan terus mengupayakan pembebasan melalui Kedutaan Besar Swedia yang ada di kota Pyongyang.


"Anda pasti telah mengetahui sejarah dan apa yang terjadi dengan warga AS di masa lalu. Tetapi apa yang kami serukan dan tuntut dari pemerintah Korut yaitu memberikan pengampunan dan segera membebaskannya. Titik," tegas Ventrell di hadapan para pewarta berita.


Ventrell menyebut kehadiran AS diwakili oleh Kedubes Swedia, karena negeri Paman Sam tidak memiliki hubungan diplomatik langsung dengan Korut. Dia juga menyebut perwakilan Kedubes Swedia telah bertemu Bae yang dituduh ingin menggulingkan rezim Korut minggu lalu.


Hingga kini pejabat berwenang AS masih terus menyelidiki bagaimana Bae bisa ditahan oleh pemerintah Korut pada November tahun lalu. Sementara adik Bae, dalam wawancara dengan CNN minggu lalu menyebut kakaknya merupakan pemilik biro perjalanan wisata dan ada di Korut untuk urusan pekerjaan.


Dia mengatakan Bae sudah sering bolak balik ke Korut sebelumnya dan tidak memiliki masalah.  "Anda tahu, dia adalah pria yang baik. Dia tidak mungkin seorang mata-mata dan tidak pernah memiliki niat jahat apa pun terhadap Korut atau negara mana pun," ujar sang adik. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya