China Balik Tuduh AS Biangnya Hacker

Personel militer AS dengan perangkat komputer mereka
Sumber :
  • REUTERS
VIVAnews
Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya
- Pemerintah China, melalui surat kabar resminya, marah atas tuduhan AS terkait spionase jaringan komputer. China bahkan balik mencap AS sebagai biangnya peretas.

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Terancam 4 Tahun Bui

Menurut kantor berita Reuters, kemarahan China itu diwujudkan dalam artikel yang diterbitkan Harian Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat, yang dikelola militer. China tidak terima dituding sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam kampanye menyusup jaringan komputer pemerintah AS untuk mencuri data-data rahasia, seperti yang tertulis dalam laporan tahunan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) kepada Kongres awal pekan ini.
5 Motor Vespa Bersolek di Indonesia Fashion Week 2024


Bagi Beijing, laporan Pentagon itu sebagai campur tangan kotor AS atas urusan internal China. Pemerintah negara komunis itu, seperti disuarakan koran tersebut, menganggap AS kini berupaya melancarkan kampanye untuk menunjukkan bahwa militer China sudah menjadi ancaman bagi siapapun.  


"Melancarkan upaya itu bisa mengganggu China dengan negara-negara lain, terutama dalam hubungannya dengan para tetangga, dan berupaya menghalangi China serta mengambil keuntungan dari situasi itu," tulis Harian Angkatan Bersenjata Pembebasan Rakyat, yang dimuat juga di laman Kementerian Pertahanan China.


Koran itu juga menilai bahwa AS sengaja menyuarakan ancaman militer China untuk menguntungkan kepentingan dalam negeri mereka dan juga para penyalur senjata di sana. "Para produsen senjata AS tengah bersiap untuk kembali mengeruk pendapatan mereka," tulis koran itu.


Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China menyatakan laporan Pentagon tentang negara mereka itu tidak berdasar. Bahkan koran milik Partai Komunis China, Harian Rakyat, menuding AS sebagai biangnya peretas.


"Seperti kita tahu, AS merupakan 'kekaisaran peretas' yang nyata dan punya jaringan spionase yang luas," tulis Harian Rakyat dalam suatu opini dengan nama pena "Zhong Sheng," yang artinya Suara China. "Dalam beberapa tahun terakhir, AS terus memperkuat jaringannya untuk melancarkan subversi politik ke negara-negara lain," lanjut komentar itu.

 

Sebelumnya, Pentagon melaporan kepada Kongres bahwa mereka curiga China melancarkan spionase siber untuk mencuri data-data rahasia milik pemerintah, militer, dan bisnis strategis AS. Spionase itu ada kaitannya dengan upaya China memperkuat militernya.


Pentagon juga mencatat kemajuan Beijing dalam membuat pesawat berteknologi siluman atau anti radar. Selain itu China juga telah berhasil merakit sebuah kapal induk. Itu kali pertama Pentagon menuduh China soal spionase siber dalam laporan resmi mereka.


Perang opini itu merupakan fenomena terkini persaingan sengit AS dan China. Selain bersaing dalam perdagangan, kedua negara saling curiga di panggung politik internasional.  (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya