Pelaku Bom Boston Dimakamkan di AS, Lokasi Dirahasiakan

Tamerlan Tsarnaev, pelaku pengeboman bom Boston
Sumber :
  • Daily Mail
VIVAnews -
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar
Pencarian lokasi pemakaman bagi salah satu bomber Boston, Tamerlan Tsarnaev, akhirnya mencapai titik akhir. Melalui pernyataannya, pihak Kepolisian Massachusetts mengatakan, jenazah Tsarnaev sudah dikebumikan di luar kota Worcester.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Stasiun televisi
Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok
ABC News , Jumat 10 Mei 2013, melansir prosesi pemakaman dilakukan Kamis kemarin. Jasad Tsarnaev sempat terlunta-lunta setelah banyak warga AS menolak pemakaman di wilayah mereka. Namun, polisi enggan menyebut di mana jasad Tamerlan dimakamkan.


Polisi di kota Worcester hanya mengatakan, jasadnya sudah tidak ada lagi di kota itu. Direktur rumah pemakaman Graham Putnam & Mahoney, Peter Stefan, juga menolak mengatakan lokasi pemakaman Tsarnaev atau bertemu dengan para awak media yang berkumpul di depan kantornya. Namun lokasi pemakaman Tamerlan diharapkan diketahui publik melalui sertifikat kematiannya ketika dikeluarkan nanti.


Pihak Kepolisian Massachusetts mengaku lega karena jasad Tamerlan dapat dimakamkan setelah seorang dermawan yang tidak disebut identitasnya bersedia menyediakan lokasi pemakaman. "Sebagai hasil dari permohonan kami ke publik, seseorang yang berani dan merasa iba muncul untuk memberikan bantuan menguburkan Tamerlan secara layak," ujar polisi Massachusetts dalam pernyataannya.


Polisi sempat dibuat pusing karena tidak ada satu pun tempat yang bersedia menerima jasad mantan atlet tinju itu untuk dimakamkan. Tsarnev sempat direncanakan akan dikuburkan di Boston, tapi melalui pejabatnya, mereka menyatakan menolak menerima jenazah kakak Dzhokhar Tsarnaev itu.


Hal yang sama juga ditunjukkan Rusia, negara tempat kedua orang Tamerlan bermukim. Bahkan istri Tamerlan, Katherine Russel, menolak mengambil kembali jasad suaminya itu dan malah menyerahkannya kepada pihak keluarga sang suami. "Kita bukanlah kaum barbar. Kita akan tetap memakamkan mereka yang meninggal," ujar polisi  Worcester.


Sidang Komisi Keamanan Dalam Negeri


Sementara sidang dengar Komisi Keamanan Dalam Negeri pada Kamis kemarin masih menyoroti kegagalan intelijen AS dalam mencegah peristiwa bom yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 246 orang pada 15 April lalu itu. Menurut Kepala Polisi Boston, Ed Davis, kepolisian Boston tidak mengetahui bahwa agen investigasi federal (FBI) dan CIA telah dihubungi oleh Rusia soal Tsarnaev.


"Pemahaman saya sebelum terjadinya peristiwa bom, baik pihak kepolisian negara bagian Massachusetts atau pihak intelijen tidak mengetahui Tsarnaev bersaudara," ujar Davis di hadapan sidang.


Davis menambahkan, pihaknya baru tahu mengenai latar belakang kakak beradik asal Dagestan, Rusia, itu setelah terjadi baku tembak di kota Watertown. Tak pelak pernyataan Davis itu menyebabkan kemarahan beberapa anggota DPR AS. Ketua Komite dan senator Republik, Michael McCaul, khawatir para pelaku berhasil melakukan aksinya akibat kegagalan sistem keamanan dan intelijen AS.


"Apabila FBI memang memiliki informasi itu tetapi tidak mereka bagi kepada pejabat negara bagian, lalu untuk apa AS membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri," ujar McCaul mempertanyakan jawaban Davis.


Namun Davis tidak ingin memperkeruh suasana dan terus maju untuk melakukan peninjauan demi mengetahui akar permasalahannya. Dalam pernyataan tertulis selanjutnya, Davis menyerukan meningkatan sistem keamanan di tempat-tempat umum, termasuk penerapan teknologi pemantauan.


Kendati begitu dirinya tidak mengharapkan Massachusetts akan menjadi polisi dengan memasang kamera CCTV di sudut jalan. Warga Massachusetts disebutnya masih butuh ruang privasi tanpa kamera pengawas. "Kebijakan ini harus seimbang dengan perlindungan terhadap kebebasan konstitusi yang berlaku di AS," ujar Davis. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya