Ini Sebab Rusia Kian Kembangkan Bisnis dengan ASEAN

Suasana KTT ASEAN di Brunei Darussalam
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Forum Bisnis Rusia - ASEAN akan digelar pada 22 Juni 2013, di sela-sela penyelenggaraan Forum Ekonomi Internasional ke-17 di Kota St. Petersburg. Kerjasama Rusia - ASEAN ini melibatkan sekitar 500 pelaku usaha dari kedua pihak.

Direktur Dewan Bisnis Rusia - ASEAN, Viktor Tarusin, mengungkapkan bahwa forum ini tidak saja untuk menimbulkan daya tarik investasi ke Rusia, namun juga mendorong perusahaan-perusahaan negara itu untuk mengambil banyaknya peluang bisnis di negara-negara Asia Tenggara.

Rusia belakangan ini kian menyoroti kerjasama dengan ASEAN, mengingat sistem ekonomi di kawasan ini dipandang jauh lebih baik dari para mitranya di Eropa, bahkan juga di Rusia, selama krisis ekonomi global. Beberapa contoh terlihat nyata: proyek-proyek konstruksi di Singapura, Kuala Lumpur, dan Jakarta justru tetap berkembang dinamis selama krisis global.

Hubungan para pebisnis ASEAN dan Rusia juga tidak asing lagi. Kerjasama kedua pihak sudah berlangsung sejak 1996 dan berlangsung pesat.

Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, volume perdagangan kedua pihak pada 2000 sebesar US$1 miliar. Sepuluh tahun kemudian, 2011, nilainya sudah US$15 miliar.

Tarusin mengungkapkan ada sejumlah contoh proyek sukses antara Rusia dan ASEAN. Beberapa perusahaan tambang Rusia mulai serius berinvestasi dalam pembangunan deposit mineral dan bijih besi di Vietnam, Indonesia, dan beberapa negara lain di Asia Tenggara.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Ladang minyak "Macan Putih" di landas kontinen Vietnam, yang terletak 200 km dari Kota Ho Chi Minh, telah beroperasi sejak 1986. "Kerjasama ini diikuti oleh peluncuran perusahaan patungan Rusia - Vietnam pada 2009, yaitu Rusvietpetro. Sebanyak 51 persen saham milik Zarubezhneft dari Rusia dan 49 persen milik perusahaan Vietnam, Petrovietnam. Perusahaan ini tengah membangun kompleks ladang minyak di Central Khoreyversky, yang terletak di Kawasan Otonomi Yamal-Nenets," kata Tarusin.

Selain bisnis pertambangan, juga ada proyek-proyek infrastruktur yang menimbulkan daya tarik investor Rusia dan ASEAN. "Kerjasama dengan Indonesia atas proyek Superjet tengah berlangsung. Tahun ini 12 unit pesawat akan beroperasi di sejumlah rute domestik Indonesia. Russian Raiways juga sedang menggarap proyek rel dan dua terminal batu bara di Pulau Kalimantan, yang dihuni bersama oleh Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam," lanjut Tarusin.

Belum Berimbang

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

Kalangan pakar memperkirakan bahwa jumlah modal Rusia di negara-negara ASEAN lebih besar dari dana yang dikucurkan investor Asia ke Rusia. Pada 2012, negara-negara ASEAN menjadi lokasi untuk 1,5 persen dari total investasi Rusia di luar negeri, yaitu senilai US$2,2 miliar per tahun.     

Sebaliknya, para investor dari Asia Tenggara masih belum banyak yang menanamkan modal di Rusia. Investasi mereka hanya 0,1 persen dari total investasi asing di Negeri Beruang Merah itu yang, menurut Kantor Statistik Federal Rusia, mencapai US$104 miliar pada 2012.

"Angka-angka itu merupakan cerminan dari besarnya jarak geografis, sejarah, dan kebudayaan [Rusia dan Asia Tenggara.] Selain itu, negara-negara ASEAN lebih suka berinvestasi di tetangga-tetangga terdekat, seperti China, Jepang dan Korea Selatan. Ditambah lagi besarnya potensi pertumbuhan tingkat permintaan domestik di China, jelas menjadi penyebab tidak populernya Rusia di kalangan negara-negara ASEAN," kata pengamat dari Finam Investment Holding, Anton Soroko.

Bagi dia, sektor investasi yang paling menjanjikan bagi Rusia dan ASEAN adalah pasar konsumen. Restrukturisasi ekonomi di ASEAN berlangsung pesat dan mereka tengah gencar membangun infrastruktur, namun belum disertai kompetisi yang kuat.

 
Artikel ini Kerjasama VIVAnews dengan RBTH-Asia

Alvina Elysia Dharmawangsa

Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim

Alvina Elysia Dharmawangsa Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staff Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024