Nelayannya Ditembak Keamanan Filipina, Ini Balasan Taiwan

Para demonstran di Taiwan bakar bendera Filipina
Sumber :
  • REUTERS/Pichi Chuang
VIVAnews
Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya
- Perdana Menteri Taiwan, Jiang Yi-huah, hari ini mengumumkan tiga langkah balasan atas Filipina, salah satunya menghentikan sementara impor pekerja dari negara itu. Kebijakan ini merupakan bentuk kemarahan Taiwan setelah seorang warganya tewas akibat tembakan aparat keamanan Filipina.

Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik

Filipina pada 9 Mei lalu menyerang kapal penangkap ikan asal Taiwan di Laut China Selatan, yang menewaskan seorang nelayan. Filipina mengklaim penembakan tersebut akibat kapal yang bersangkutan melanggar wilayah maritim mereka. Taiwan pun bersikeras kapal itu masih berada di lautan mereka.
Menang di Laga Perdana Proliga, Jakarta LavAni Akui Masih Punya Kekurangan


Jiang mengatakan pemerintahnya terpaksa menerapkan langkah balasan kepada Filipina karena Manila hingga Rabu, 15 Mei 2013, masih belum memenuhi tuntutan dari Taipei agar minta maaf secara resmi atas insiden penembakan itu. Taiwan juga menuntut Filipina mengadili petugas yang menembak nelayan mereka serta memberi kompensasi kepada keluarga korban serta bersedia berunding soal perjanjian menangkap ikan.


"Kasus pembunuhan dan sabotase kapal itu melibatkan pejabat pemerintah Filipina. Pemerintah Filipina tidak boleh lepas tanggungjawab," kata Jiang dalam jumpa pers yang dikutip media Taiwan, CNA.


Taiwan berang atas sikap pemerintah Filipina yang menolak minta maaf secara resmi. Permintaan maaf justru dibuat atas nama rakyat Filipina.


Karena belum juga memenuhi tuntutan Taiwan itu, Taipei membuat tiga langkah balasan. Pertama, segera menghentikan proses penerimaan pekerja asal Filipina di Taiwan, lalu memanggil pulang perwakilannya dari Manila, serta meminta utusan dari Filipina agar kembali ke negaranya selama masalah ini belum selesai.


Jiang bahkan mengatakan, bila Manila belum juga memenuhi tuntutan dari Taipei hingga pukul enam sore waktu setempat, Taiwan akan menerapkan sanksi tambahan ke Filipina.


Sanksi tambahan itu adalah menerbitkan imbauan kepada warga Taiwan untuk tidak berkunjung ke Filipina (travel warning) dan menghentikan program saling kunjung pejabat Filipina dan Taiwan. Kedua negara memang tidak punya hubungan diplomatik, namun selama ini masing-masing menempatkan perwakilan untuk menjalankan hubungan ekonomi dan dagang.


Taiwan juga akan mencoret Filipina dari daftar program kemudahan visa ke negara mereka dan menghentikan kerjasama beberapa bidang, seperti ekonomi, perikanan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan penerbangan sipil.


Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah dan rakyat Taiwan marah kepada Filipina atas insiden penembakan atas warga mereka. Dalam suatu unjuk rasa di Taipei Senin kemarin, para aktivis membakar bendera Filipina. Menurut kantor berita Reuters, aksi itu berlangsung di depan Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Manila, yang merupakan perwakilan non-diplomatik Filipina di Taiwan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya