Nusajaya, Proyek Ambisius Malaysia

Iskandar, Malaysia.
Sumber :
  • http://parcrosewood.org
VIVAnews
Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali
– Empat jam dari Kuala Lumpur, Malaysia tengah membangun sebuah kota modern, nyaris serupa Singapura. Nusajaya berkembang pesat dari perkebunan kelapa sawit yang minim penduduk menjadi kota lintas bangsa dengan fasilitas serba modern di barat daya Malaysia, berbatasan persis dengan Singapura.

Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia

Kronologi 3 Anggota Keluarga Tercebur ke Sumur, 1 Meninggal Dunia
The world in one city .” Itulah slogan Nusajaya. Kota yang dibangun di lahan seluas 24.000 acre atau 9.712 hektare itu menawarkan gaya hidup yang terintegrasi untuk bisnis, hunian, edukasi, dan rekreasi. Kedekatan dari Singapura menjadi daya tawar utama kota baru ini. Nusajaya berjarak 40 menit dari Central Business District (CBD) Singapura, bahkan hanya 30 menit ke Orchard Road.

Nusajaya juga dapat ditempuh dalam waktu 30 menit dari Bandara Internasional Changi Singapura, dan 20 menit dari Bandara Internasional Senai Malaysia. Dari Singapura menuju Nusajaya hanya memerlukan waktu 15 menit melalui
second link bridge
yang menghubungkan Malaysia dan Singapura.


Akses udara bukan satu-satunya keunggulan kota ini. Nusajaya juga memiliki koneksi laut internasional di Pelabuhan Puteri Harbour. Pelabuhan ini melayani penyeberangan feri ke Singapura dan Batam, Indonesia. Perjalanan Batam-Nusajaya ditempuh hanya dalam waktu 15 menit. Saat ini Puteri Harbour memiliki empat jadwal pelayaran menuju Batam per harinya.


Nusajaya diproyeksikan menjadi kota terintegrasi terbesar di Asia Tenggara yang menawarkan kesempatan bisnis dan investasi. Malaysia tak main-main membangun Nusajaya. Bekerja sama dengan pemerintah Singapura dan perusahaan properti terkemuka di Malaysia, UEM Land Holdings Berhad, mereka menata infrastruktur kota dan membawa populasi besar pekerja profesional serta 2.000 pegawai negeri sipil masuk ke Nusajaya untuk menghidupkannya menjadi kota yang dinamis.


Meskipun banyak tangan turut membangun Nusajaya, tak ada perselisihan di antara mereka. “Kami tidak berkompetisi secara tak sehat, karena yang kami bangun adalah sebuah metropolis yang akan punya posisi kuat di dunia internasional,” kata Izhar Ifnei, Pelaksana Komunikasi Strategis Iskandar Regional Development Authority (IRDA), Kamis 16 Mei 2013, di Nusajaya, Malaysia.


IRDA adalah lembaga yang dibentuk menurut Undang-Undang Pemerintah Federal Malaysia, yang bertugas mengatur, memonitor, dan mendorong pembangunan di Iskandar Malaysia, termasuk di dalamnya Nusajaya. Iskandar sendiri adalah salah satu zona ekonomi di Malaysia (semacam Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia) di selatan Semenanjung Malaysia.


Universitas kelas dunia


Nusajaya dilengkapi dengan berbagai hunian modern yang menyasar kelas atas, baik perumahan maupun apartemen. Hunian ini tak hanya disiapkan untuk penduduk lokal Malaysia, tapi juga warga dunia. Mayoritas pembeli rumah di Nusajaya adalah penduduk Malaysia menjelang usia pensiun dan warga Singapura. Pemerintah Malaysia memang memberikan kemudahan bagi pembeli yang berasal dari negara lain.


Ada enam hunian utama di Nusajaya. Pertama, East Ledang, yakni resor luas yang dikelilingi oleh taman dan kebun tematik. Kedua, Ledang Heights, yaitu bungalo (rumah peristirahatan) eksklusif. Ketiga, Nusa Idaman, yaitu perumahan di atas bukit. Keempat, Nusa Bayu, yakni perumahan dengan harga terjangkau yang khusus ditujukan untuk pembeli domestik Malaysia. Kelima, Horizon Hills, yakni perumahan dan apartemen mewah yang dibangun mengelilingi lapangan golf. Keenam, Imperia dan Teega Puteri Harbour, yaitu apartemen pribadi yang menghadap ke arah teluk dan marina.


Sampai akhir Februari 2013, UEM Land telah menjual 1.712 unit rumah di East Ledang dan Ledang Heights, 1.125 unit apartemen di Puteri Harbour, 1.051 unit rumah di Nusa Bayu, dan 1.559 unit rumah di Nusa Idaman. “Ada minat luar biasa dari investor internasional terhadap properti kami di Nusajaya, termasuk dari Indonesia. Kini ada peningkatan jumlah penduduk baru yang menjadikan Nusajaya sebagai rumah mereka,” kata CEO UEM Land, Dato’ Wan Abdullah Wan Ibrahim.


Daya tarik utama properti di Nusajaya selain letaknya yang dekat dengan Singapura, ialah hunian-hunian itu juga berdekatan dengan bandara, pelabuhan, tempat rekreasi, dan universitas-universitas terkemuka. Malaysia mengundang berbagai perguruan tinggi ternama di dunia untuk membuka cabang di Nusajaya. Ini semua termasuk dalam konsep EduCity mereka. Tercatat ada lebih dari 7 universitas bergengsi dunia yang sudah dan akan segera dibuka di Malaysia.


Universitas itu antara lain
Newcastle University Medicine
dari Inggris yang telah dibuka di Malaysia sejak tahun 2011,
Netherlands Maritime Institute of Technology
dari Belanda yang dibuka di Malaysia sejak 2011,
University Southampton
dari Inggris yang dibuka di Malaysia sejak 2012,
Marlborough College
dari Inggris yang dibuka di Malaysia sejak 2012,
Raffles University
yang dibuka di Malaysia sejak 2012,
Raffles American School
yang dibuka di Malaysia sejak 2012,
University of Reading
dari Inggris yang akan dibuka di Malaysia tahun 2014,
Johan Cryuff Institute
yang akan dibuka di Malaysia tahun 2014, dan
Management Development Institute of Singapore
yang akan dibuka di Malaysia tahun 2015.


Sementara untuk fasilitas rekreasi, Malaysia telah membangun LEGOLAND, taman bermain keluarga yang mencakup lebih dari 40 permainan dan atraksi. Didirikan di atas lahan seluas 76 acre atau 30 hektare, LEGOLAND terbagi menjadi tujuh area tematik yang dibangun dari 50 juta bata lego. LEGOLAND Malaysia adalah taman LEGOLAND yang pertama di Asia, dan yang keenam di dunia setelah Denmark, Inggris, California AS, Jerman, dan Florida AS.


LEGOLAND Malaysia ini dioperasikan oleh Merlin Entertainments, operator atraksi nomor satu di Eropa dan nomor dua di dunia. Sampai saat ini Merlin mengoperasikan 94 atraksi di 21 negara yang tersebar di empat benua. Pertengahan tahun ini LEGOLAND Malaysia akan dilengkapi dengan Hotel LEGOLAND untuk memanjakan turis asing dari luar Malaysia. (umi)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya