Dubes Zimbabwe: Perempuan Perkosa Pria Bukan Budaya Kami

Tentara Zimbabwe
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews - Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia, Alice Mageza, ikut angkat bicara mengenai tindak pemerkosaan oleh wanita terhadap pria yang dilaporkan kian meningkat. Menurut Mageza, fenomena wanita menggagahi pria bukanlah budaya dan kebiasaan yang dipegang oleh warga Zimbabwe.
5 Fakta Menarik AS Roma Usai Singkirkan AC Milan di Liga Europa

Ditemui usai membuka peringatan 50 tahun pembentukan Uni Afrika di Wisma Antara, Kamis 23 Mei 2013, Mageza menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi di tanah airnya hanya berjumlah dua kasus. 
Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

"Saya rasa kasus tersebut bukanlah sesuatu yang mendominasi dan jumlahnya tidak sebanyak yang diberitakan oleh media. Apabila Anda menyebut banyak kasus, harus ada statistik yang jelas mengenai hal itu," ujar Mageza kepada pewarta berita. 
Perolehan Suaranya 58,6 Persen, Prabowo Subianto: Itu Hasil Demokrasi dan Perjuangan

Diplomat senior yang juga menjadi ketua para duta besar untuk negara-negara Afrika itu, mengharapkan media dan publik Indonesia tidak langsung menyimpulkan begitu saja terkait tindak pemerkosaan oleh wanita di Zimbabwe. 

"Jangan hanya karena terjadi sekali atau dua kali, lalu Anda langsung menyimpulkan bahwa tindak pemerkosaan semacam itu sering terjadi di negera kami" kata Mageza. 

Dia kemudian menyerukan kepada para pria Zimbabwe yang merasa telah menjadi korban pemerkosaan untuk muncul ke publik dan melaporkan kasus tersebut ke polisi. Menurut Mageza, sama seperti tindak pemerkosaan yang terjadi pada wanita, apabila tidak dilaporkan maka hal itu dapat berakhir sebagai rumor belaka. 

"Apabila mereka tidak melaporkan kasus ini maka bukti statistiknya pun juga diragukan," kata dia. 

Mageza pun menjamin negaranya aman untuk dikunjungi oleh siapa pun bahkan para pria dari seluruh dunia. 

"Bukan berarti karena ada berita terjadinya kasus itu, maka Anda memutuskan untuk tidak ke sana. Tindakan pemerkosaan itu bukanlah bagian dari kebudayaan Zimbabwe," ujar Mageza. 

Di mata Mageza, fenomena tindak pemerkosaan yang dilakukan wanita terhadap pria adalah kebudayaan aneh dan asing. Magaze bahkan menyebutnya kebudayaan alien. 

Dalam kesempatan itu Mageza juga menyebut bahwa Presiden Zimbabwe yang saat ini berkuasa, Robert Mugabe, sangat menentang adanya hubungan sesama jenis. 

"Kami mendidik anak-anak kami bersama dengan sosok ayah dan ibu sama seperti di Indonesia. Dan kami tidak berharap mereka kemudian tumbuh menjadi penyuka sesama jenis," ujar Mageza. 

Sebelumnya VIVAnews pernah menurunkan berita mengenai kasus perkosaan yang menimpa seorang serdadu muda di Provinsi Manicaland, Zimbabwe. Kejadian mengenaskan yang terjadi pada 19 April silam itu berawal dari tentara itu yang jadi korban penculikan suatu komplotan yang terdiri dari dua perempuan dan seorang pria. 

Korban awalnya menumpang mobil yang dikendarai kelompok tersebut. Alih-alih diantarkan pulang, tentara muda itu malah diculik dan diperkosa selama empat hari. 

Usai memuaskan nafsu birahinya, pelaku kemudian mencampakkan korban di Pegunungan Dangamvura pada 23 April lalu. Polisi Zimbabwe masih terus mengusut kasus ini. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya