Mau Bom Sekolah Sendiri, Remaja di AS Dicokok Polisi

Ilustrasi polisi di Amerika Serikat.
Sumber :
  • REUTERS/Kristyn Ulanday
VIVAnews
Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung
- Seorang remaja asal negara bagian Oregon, Amerika Serikat, ditahan polisi sejak Kamis pekan lalu setelah diduga akan meledakkan bom di sekolahnya sendiri. Grant Acord, nama remaja itu, dicurigai akan mengebom SMA West Albany, dengan meniru skenario pembantaian di SMA Columbine pada 1999 silam.

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Menurut stasiun berita
Diecast Bukan Sekadar Mainan Semata
CNN pada Minggu waktu setempat, polisi menggeledah kamar tidur Acord di rumah orang tuanya yang beralamat di Albany barat pada Sabtu kemarin. Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan enam jenis bahan peledak.


Bahan peledak itu ditemukan di sebuah tempat penyimpanan tersembunyi yang berada di bawah tempat tidur Acord. Selain polisi juga menemukan daftar, diagram, dan beberapa sumber terkait tragedi penembakan di Columbine.


Hanya saja menurut polisi, Acord membuat beberapa penyesuaian, sehingga apabila dilakukan akan membuat jatuhnya korban jauh lebih banyak. Dalam tragedi Columbine, pelaku berhasil menewaskan 13 siswa dan melukai 21 orang lainnya.


Menurut jaksa kota Benton, John Haroldson, rencana remaja berusia 17 tahun ini sangat sistematis. Namun hingga kini polisi belum menemukan motif yang memicu Acord melakukan rencana pengeboman itu.


Haroldson juga belum menemukan informasi bahwa Acord merupakan siswa bermasalah di sekolah dan pernah mengalami kekerasan. Menurut salah satu seniornya di sekolah, Dennis Reilly, Acord termasuk siswa pendiam.


"Saya menyapanya di koridor sekolah karena saya merasa harus berbicara kepada anak ini untuk memastikan dia baik-baik saja. Jadi, saya memang pernah beberapa kali berbicara dengan dia dan menurut saya dia anak yang cukup baik," ujar Reilly.


Namun dari dua kali hasil penyisiran SMA West Albany, polisi belum menemukan alat peledak apa pun. Polisi akan tetap, menutup sekolah sampai dinyatakan aman. Sementara Acord, dijadwalkan akan menghadiri sidang perdananya pada Selasa besok.


Kendati dia masih berusia remaja, namun Acord akan diperlakukan layaknya napi dewasa. Acord didakwa melakukan percobaan pembunuhan dan enam dakwaan lainnya terkait soal kepemilikan senjata pemusnah dengan tujuan melukai orang lain. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya