Coret Dinding Kuil Mesir, Remaja China Minta Maaf

Ukiran di Kuil Edfu Mesir
Sumber :
  • http://cutpen.com
VIVAnews - Seorang remaja asal China, Ding Jihao, harus membuat permintaan maaf secara nasional atas perbuatannya yang mengotori dinding komplek Kuil Luxor di Mesir. Coretan itu menggunakan huruf China yang artinya "Ding Jihao pernah di sini". 
Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya

Kantor berita BBC, Senin 27 Mei 2013, memberitakan bahwa coretan itu menjadi pembicaraan luas setelah diunggah ke dunia maya. Pengunggahnya warga China lainnya yang pernah berkunjung ke Kuil Luxor dan kesal dengan perilaku rekan satu negaranya terhadap peninggalan bersejarah Mesir tersebut.
Shin Tae-yong Dapat Kabar Baik dari Erick Thohir soal Perpanjangan Kontrak

Tak pelak pengguna dunia maya di China mengutuk aksi Ding karena telah mengotori warisan sejarah yang telah berusia 3500 tahun lebih itu. Hal yang sama juga diekspresikan oleh turis China lainnya yang berkunjung ke dalam kuil tersebut. 
Menggabungkan Teknologi dan Kecantikan, Era Baru Perawatan Kulit dengan AI

Mereka mengaku merasa malu tiap kali melihat coretan tangan Ding. 

"Itu merupakan momen yang paling menyedihkan selama kunjungan saya ke Mesir dan saya merasa malu," ujar seorang turis bernama Shen. 

Shen mengaku ketika melihat coretan tangan di dinding, dia berusaha menghapusnya dengan tisu, namun sia-sia. 

"Kami juga tidak bisa menghapus coretan tersebut menggunakan air karena relief itu merupakan peninggalan sejarah yang sudah berusia ribuan tahun," imbuh Shen. 

Alhasil Shen dan 14 anggota kelompok tur asal China bungkam setelah melihat coretan itu terpampang di dinding tersebut. Publik kemudian berusaha mencari identitas Ding di dunia maya dan berhasil menemukannya. 

Setelah namanya terungkap ke publik dan aksinya menjadi pemberitaan luas, orang tua Ding terpaksa harus meminta maaf kepada publik China dan pemerintah Mesir atas nama putranya itu. 

"Kami meminta maaf kepada pemerintah Mesir dan publik China yang melihat coretan itu," ujar orang tua Ding melalui koran Modern Express.

Masih menurut orang tuanya itu, Ding telah menyadari kesalahan yang dia buat dan minta diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Pemberitaan mengenai aksi Ding meluas tak lama setelah pemerintah China pada April kemarin mengeluarkan sebuah aturan baru yang memperingatkan tingkah laku turis China yang kerap tak beradab. 

Aturan itu digagas oleh salah satu anggota partai senior komunis, Wang Yang, karena mengaku prihatin dengan sikap turis China saat berwisata di luar negeri. Mereka sering terlihat bersikap kasar, berteriak-teriak di depan umum dan meludah di sembarang tempat. 

Wang khawatir apabila itu dibiarkan, akan merusak citra China di dunia internasional. Melalui koran People Daily, Wang meminta kepada seluruh badan pemerintahan terkait untuk mengingatkan tiap warga China yang akan berwisata ke lyar negeri. 

"Pejabat berwenang sudah seharusnya memandu turis untuk mematuhi ketertiban umum, etika sosial, menghormati agama dan kepercayaan lokal, memperhatikan tata bicara dan perilaku serta menjaga kebersihan lingkungan," ujar Wang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya