Aksi Telanjang Dada Femen di Tunisia

Unjuk rasa "Bebaskan Amina" oleh Kelompok FEMEN di Brussels Belgia
Sumber :
  • REUTERS/Francois Lenoir
VIVAnews -Tiga aktivis wanita Femen berunjuk rasa dengan bertelanjang dada di depan Kementerian Kehakiman Tunisia, Rabu 29 Mei 2013, waktu setempat. Mereka mengekspresikan solidaritas untuk Amina Tyler, rekan mereka yang ditahan petugas sejak 19 Mei, agar dibebaskan. 
Enji Baskoro Siap Hadiri Pernikahan Ayu Ting Ting dan Sang Lettu, Asal Mau Lakukan Syarat Ini

Dilansir Dailymail, ketiga aktivis itu tiba-tiba mendekati gerbang gedung Kementerian Kehakiman dan langsung melepas jubah yang mereka kenakan. Mereka berteriak dalam Bahasa Inggris: "Bebaskan Amina!" dan "Musim semi wanita segera tiba!" 
PKB Tepis Spekulasi soal Titipan Salam dari Jokowi kepada Cak Imin sebagai Godaan

Warga yang melihat aksi nekat itu mendekati dan bermaksud menutupi bagian dada wanita yang tak lazim dipertontontkan di muka publik itu. Namun ketiga aktivis itu malah bertindak semakin brutal. Mereka berusaha memanjat pagar Kementerian. 
Profil Ade Paloh Vokalis Band Sore yang Meninggal Dunia

Polisi bergegas menahan mereka karena massa terlihat mulai marah melihat aksi ketiga aktivis itu. Massa yang sebagian besar bekerja di Kementerian sebagai pengacara ikut mengutuk aksi tersebut. 

"Ini benar-benar sudah melanggar ajaran agama kami. Ketiga wanita ini bertelanjang dada sebagai cara untuk mengekspresikan kebebasan sangat bertentangan dengaan tradisi masyarakat muslim Tunisia," ujar Fatima Zahaouadi, seorang pengacara. 

Massa kemudian juga menyerang wartawan yang berusaha mengambil gambar aksi unjuk rasa tersebut, sementara di saat yang bersamaan beberapa pengacara berusaha melindungi para jurnalis tersebut. 

Kejaksaan Tunisa kemudian menahan ketiga aktivis wanita yang diketahui berkewarganegaraan Perancis dan Jerman itu. Mereka telah dimintai keterangannya terkait aksi yang baru saja dilakukan.

Berdasarkan hukum Tunisia, ketiganya dapat dikenakan tuduhan telah melakukan penyerangan terhadap moral publik atau mengancam ketertiban umum. 
Ancaman hukuman bagi tindak kejahatan itu adalah dibui selama setahun. 

Femen di Tunisia

Salah aktivis Femen yang ditahan, Inna, mengatakan bahwa aksi mereka bertujuan memprotes perlakuan yang diterima kaum wanita di dunia Arab. 

"Selain itu kami menyerang Kementerian Kehakiman satu hari sebelum persidangan rekan kami, Amina. Kami menuntut Amina untuk dibebaskan dan memberikan kebebasan kepada wanita." 

Amina ditahan setelah terlibat cekcok dengan anggota organisasi Ansar al-Shariah di sebuah mesjid di kota Kairoun. Cekcok terjadi lantaran Amina diduga hendak berbuat ulah di konferensi organisasi tersebut.  

Dia telah lama menjadi buronan polisi karena fotonya yang tidak senonoh tampil di laman Facebook. Tanpa mengenakan baju, mengumbar aurat, Amina menuliskan kalimat ini pada tubuhnya: "Tubuhku adalah milikku dan bukan atas kehendak seseorang". 

Akibat tindakan ini, Amina dikecam masyarakat Tunisia. Beberapa pemuka agama khawatir wanita ini akan memicu tindakan radikal di negara tersebut.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya