PBB Cemas Nasib Pengungsi Korut yang Dipulangkan Laos

kim jong un kunjungi kamp anak di pyongyang
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVAnews
Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 
- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kekhawatirannya soal laporan yang menyebut pemerintah China dan Laos memulangkan sembilan pengungsi Korea Utara ke Tanah Air-nya. Mereka khawatir pengungsi itu akan menerima hukuman yang lebih berat.

Tak Dapat Izin, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

Kantor berita
Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat
BBC, Sabtu 1 Juni 2013, melaporkan, sembilan pengungsi tersebut berusia antara 15 hingga 23 tahun. Lima di antara mereka masih di bawah umur dan semuanya merupakan anak yatim piatu.

Menurut juru bicara kelompok HAM PBB, Rupert Colville, apa yang dilakukan China dan Laos dianggap telah melanggar hukum internasional. Pejabat PBB dan kelompok HAM tersebut mengutuk tindakan yang diambil kedua negara itu.


"Kami khawatir pemerintah Laos dan China seperti mengabaikan keharusan mematuhi hukum internasional bernama
non-refoulement
. Kami sangat khawatir terhadap kelompok pengungsi ini, karena mereka sangat rentan dan sudah menjadi yatim piatu," ujar Colville kepada
Reuters
.


Dalam aturan
non-refoulement
, tertulis jelas bahwa pemerintah suatu negara wajib melindungi korban tindak penganiayaan supaya tidak dikembalikan ke daerah asal, di mana nyawa atau kebebasannya dapat terancam.


"Ini benar-benar membuat kami cemas terhadap perlindungan kepada kelompok ini. Lima di antara mereka masih berada di bawah umur. Namun, mereka sudah terancam hukuman berat dan penganiayaan yang menyakitkan setelah mereka tiba kembali di Korut," imbuh Colville.


PBB tidak tinggal diam. Mereka menuntut penjelasan dari pemerintah China dan Korut soal nasib para pengungsi tersebut. Selain itu, kepala organisasi HAM, Navi Pillay, juga meminta pemerintah Korut untuk memberikan akses mandiri dan cepat untuk dapat bertemu kelompok pengungsi itu.


Seperti diberitakan sebelumnya, kantor berita Korea Selatan,
Yonhap
, menerima informasi dari seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Korsel. Informasi itu menyebut sebuah kelompok pengungsi dikembalikan lagi ke Pyongyang pada Selasa lalu usai berhasil melarikan diri.


Kelompok pengungsi itu tertangkap saat melintasi Laos dan diserahkan kepada pemerintah China. Padahal, pemerintah Korsel telah memohon supaya kelompok pengungsi tersebut jangan dikirim ke China.


Namun, permintaan itu tidak digubris. Hari Selasa lalu, pemerintah China memulangkan kembali sembilan pengungsi dengan menggunakan penerbangan Air Koyo.


Khawatir akan nasib mereka, pemerintah Korsel kemudian meminta pertolongan kepada PBB supaya dapat memastikan keselamatan pengungsi tersebut. Kebanyakan pengungsi Korut memilih jalur melintasi China untuk dapat menyeberang ke Korsel, di mana mereka dapat memperoleh bantuan keuangan dan pendidikan.


Pada 2012, lebih dari 1.500 pengungsi Korut berhasil tiba dengan selamat di Korsel. Menurut salah satu pejabat di organisasi HAM PBB, apabila para pengungsi yang kabur tertangkap kembali, maka akan menerima hukuman berat dan penyiksaan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya