Reaktor Nuklir Korea Utara Bisa Berfungsi Bulan Depan

Reaktor nuklir Korea Selatan
Sumber :
  • inhabitat.com
VIVAnews
Beli Properti Bisa untuk Rumah Tinggal Sekaligus Investasi Jangka Panjang
-- Salah satu reaktor nuklir milik Korea Utara, Yongbyon, dilaporkan hampir selesai diaktifkan kembali. Korut diprediksi dapat segera mengaktifkan reaktor tersebut dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Kantor berita BBC, Selasa 4 Juni 2013, melansir, informasi itu diperoleh dari situs 38 North, yang merupakan bagian dari Institut Korea-AS di Universitas John Hopkins di Amerika Serikat. Namun menurut informasi yang tertulis di situs itu, AS belum dapat memastikan apakah Korut memiliki bahan bakar yang cukup untuk kembali menyalakan reaktor tersebut.
Risma dan Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi, Budi Arie: Jangan Didramatisir


Hal itu terlihat jelas dari gambar satelit terbaru yang menunjukkan situasi reaktor nuklir Korut. "Hasil gambar satelit menunjukkan Korut telah melakukan perbaikan di sistem pendinginnya yang sangat penting untuk dapat menyalakan dan mengoperasikan reaktor," tulis situs 38 North.


Masih menurut situs tersebut, tumpukan bahan konstruksi dapat terlihat jelas di lokasi tersebut. Selain itu juga terdapat penggalian bagian saluran air untuk pembuangan dari gedung reaktor nuklir tersebut.


Situs 38 North memprediksi, apabila reaktor nuklir itu kembali aktif, maka Korut dapat memproduksi sekitar enam kilogram plutonium per tahun yang dapat digunakan untuk membuat industri senjata nuklir. Sebelumnya reaktor nuklir Korut sempat ditutup pada Juli 2007 silam sebagai bagian dari realiasi perjanjian melucuti semua senjata nuklir.


Menara fasilitas pendingin kemudian dihancurkan, namun kemudian kesepakatan itu dibatalkan secara sepihak oleh Korut. Negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu telah melakukan uji coba nuklir sejak tahun 2006 silam.


 Kali terakhir Korut melakukan uji coba pada 12 Februari kemarin yang menuai kecaman dari dunia internasional dan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB kemudian menjatuhkan sanksi yang lebih berat bagi Korut. Para analisi meyakini dua uji coba nuklir pertama dilakukan menggunakan plutonium sebagai serpihan bahan pembuatnya.


Namun mereka belum memiliki informasi bahan yang digunakan pada uji coba ketiga. Walaupun Korut kehabisan bahan plutonium yang dibutuhkan untuk membuat beragam senjata dari berbagai tingkatan, namun para ilmuwan AS meyakini Korut memiliki cadangan biji uranium dalam jumlah berlimpah. Mereka juga memiliki fasilitas pengayaan uranium di Yongbyon yang dapat mengubah biji uranium berkualitas tinggi menjadi bahan bakar bom uranium.


Usai pengetatan sanksi yang dijatuhkan oleh PBB, Korut kemudian melancarkan berbagai ancaman terhadap AS dan musuh abadinya, Korea Selatan. Mereka bahkan bersumpah akan mengaktifkan kembali reaktor nuklir Yongbyon dan memutus jalur komunikasi serta bisnis dengan Korsel.


Korut juga menutup kawasan industri bersama, Kaesong dan menarik 53 ribu pekerjanya dari sana. Namun ancaman itu mulai mereda dalam berapa minggu belakangan. Bulan lalu, Korut mengirimkan utusannya ke Beijing sebagai langkah nyata membuka kembali pintu dialog. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya