Sumber :
- Santi Dewi/VIVAnews
VIVAnews -
Salah satu lagu nasional Indonesia berjudul
Rayuan Pulau Kelapa
ternyata sangat fasih dilantunkan oleh warga Rusia. Lagu ciptaan Ismail Marzuki itu sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia dan diberi judul Strana Ratnaya Indoneziya.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman, saat memberikan kata sambutan dalam perayaan National Day Rusia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu malam 12 Juni 2013.
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman, saat memberikan kata sambutan dalam perayaan National Day Rusia di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu malam 12 Juni 2013.
Pengalaman itu dirasakan Gusman saat mengunjungi Rusia selama tiga hari, pada 23-25 Mei 2013 atas undangan Ketua Dewan Majelis Federasi Rusia, V.I Matvienko.
"Terkadang Indonesia melupakan Rusia, namun sebaliknya Rusia tidak pernah lupa akan Indonesia. Mereka sangat mencintai negara kita. Salah satu buktinya mereka dapat menyanyikan dengan baik salah satu lagu nasional Indonesia,
Rayuan Pulau Kelapa
," ujar Gusman.
Gusman mengaku terkejut mengetahui hal tersebut. Saat itu dia melantunkannya di Wisma Indonesia Moskow pada tanggal 24 Mei kemarin. Dia menyebut lagu itu sudah fasih dilafalkan oleh kalangan orang tua dan muda di sana.
Menurut Gusman, ini merupakan bukti nyata bahwa hubungan bilateral kedua negara sangat baik. "Saya tidak dapat lagi menemukan contoh yang lebih nyata daripada itu," ujarnya.
Masih menurut Gusman, di antara tamu yang hadir pada malam itu, kosmonot terkenal Rusia, Gregory Mikhailovich Grechko, juga berada di sana dan menyanyikan lagu tersebut.
Untuk diketahui, Gregory Mikhailovich Grechko adalah pria Rusia yang sudah sukses menjalankan tiga misi pesawat luar angkasa Soyuz 17, 26 dan SoyuzT-14 milik Uni Soviet. Dia berhasil menjelajah bulan dengan misi Solyut 6 E)-1 tanggal 20 Desember 1977.
Gusman ingin membawa hubungan baik yang telah terjalin lebih dari enam dekade itu ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Selain itu Gusman berharap dapat meningkatkan jumlah pertukaran generasi muda kedua negara. "Kedua negara perlu saling melengkapi karena keduanya memiliki tujuan yang sama dalam berbagai bidang sehingga akan memicu terbukanya berbagai kesempatan di waktu mendatang," kata dia.
Dia juga menginginkan kedua negara untuk menjembatani komunikasi supaya Rusia dapat membuka kesempatan kerjasama dengan provinsi lainnya di Indonesia. Selama ini sudah terjalin kerja sama proyek "sister city" antara kota Palembang dengan Belgorod dan Yogya bersama kota Saint Petersburgh. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengalaman itu dirasakan Gusman saat mengunjungi Rusia selama tiga hari, pada 23-25 Mei 2013 atas undangan Ketua Dewan Majelis Federasi Rusia, V.I Matvienko.