Dialog Tingkat Tinggi Batal, Korut Salahkan Korsel

Perempuan prajurit Korea Utara berpawai di Ibukota Pyongyang
Sumber :
  • REUTERS/Bobby Yip

VIVAnews - Korea Utara menyalahkan Korea Selatan atas gagalnya pertemuan tingkat tinggi kedua negara, yang sedianya akan digelar selama dua hari di Seoul mulai Rabu kemarin. Dialog terpaksa dibatalkan karena kedua pihak tidak sepakat soal komposisi delegasi yang hadir dalam pertemuan itu.

Stasiun berita BBC mengungkapkan Korut membatalkan pertemuan itu pada Selasa kemarin. Korsel pun mengaku kecewa dengan sikap Korut tersebut.

Namun Korut, melalui kantor berita KCNA, beralasan pengubahan kepala delegasi Korsel menjadi Wakil Menteri Unifikasi Kim Nam-shik dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan dan dianggap merendahkan Korut.

Hal ini menurut Korut, belum pernah terjadi dalam sejarah dialog di antara kedua negara Korea. Hal yang lain, menurut negara pimpinan Kim Jong-un itu, kesulitan dalam menyepakati agenda pembicaraan membuktikan bahwa Korsel sama sekali tidak memiliki niat baik untuk berdialog sejak awal.

"Itu malah menciptakan hambatan dimulainya dialog sehingga pertemuan akan ditunda dan berakhir dengan kegagalan," ujar Korut seperti diberitakan KCNA.

Awalnya Korsel sudah menunjuk Menteri Unifikasi, Ryoo Kihl-jae, sebagai kepala delegasi. Negeri ginseng itu berharap Korut menunjuk penasihat Kim Jong-un, Kim Yang-gon, sebagai kepala delegasi dari pihak mereka.

Namun Korut menolak permintaan itu. Korut malah menunjuk Direktur Sekretariat Komite untuk Reunifikasi Damai Korea, Kang Ji Yong.

Di lain pihak Korsel beralasan tidak dapat memastikan apakah Kang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang sama besarnya dengan Menteri Unifikasi Korsel. Dalam keterangannya kepada media pada Rabu kemarin, Perdana Menteri Korsel, Chung Hong-won, mengatakan pemerintahnya tidak ingin lagi melakukan konsensi terbatas dengan Korut.

"Di masa lampau, kami memang melakukan konsenssi terbatas dengan Korut. Namun kali ini dialog harus diadakan dan diwakili oleh pejabat di tingkat yang sejajar," ujar Chung.

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 

Tetap Bujuk

Kendati Korut membatalkan pertemuan itu, Korsel tetap berusaha membujuk agar negara komunis itu mau kembali ke meja perundingan. Mereka mengaku berusaha menghubungi Korut berkali-kali melalui jalur komunikasi Palang Merah yang menghubungkan kedua negara Korea itu.

Namun Korut tidak merespon sama sekali. Sebelumnya Korut pernah memutus tali komunikasi di tengah memanasnya ketegangan di kawasan Semenanjung Korea pada Maret lalu.

Namun pada Jumat pekan lalu, tali komunikasi itu kembali pulih. Korsel kemudian menyimpulkan kemungkinan besar Korut tidak merespon balik karena tali komunikasi itu kembali diputus.

Dialog dua hari itu merupakan hasil kesepakatan dari pertemuan kedua belah pihak pada hari Minggu kemarin di desa Panmunjom yang berbatasan di kedua negara Korea. Keputusan yang keluar pada Senin dini hari itu menyepakati adanya pertemuan tingkat tinggi di antara pejabat kedua negara pada Rabu dan Kamis ini di ibukota Seoul.

Ini merupakan kali pertama kedua negara Korea itu mengadakan pertemuan tingkat tinggi sejak terakhir kali terjadi pada tahun 2007 silam. Namun komposisi delegasi dan agenda pembahasan masih belum disepakati pada waktu itu.

Menurut kalangan pengamat, dua isu akan dibahas dalam pertemuan itu yaitu mengenai pemulihan operasional kawasan industri Kaesong dan dibukanya kembali objek wisata tur ke Gunung Kumgang.

Sentil Gugatan Paslon 01 dan 03 di MK, Qodari Soroti 2 Hal Ini
Kecelakaan beruntun akibat truk yang ugal ugalan terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim, Jakarta Timur, Rabu 27 Maret 2024.

Polisi Bongkar Sifat Sopir Truk Ugal-ugalan yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi mengaku masih kesulitan memeriksa sopir ugal-ugalan yang menyebabkan kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024