- REUTERS/Stringer
VIVAnews - Perdana Menteri Ceko, Petr Necas, Minggu kemarin mengumumkan akan mundur dari jabatannya pada Senin ini. Keputusan itu diambil Necas setelah Kepala Stafnya, Jana Nagyova, terbukti terlibat kasus korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Kantor berita BBC, Minggu 16 Juni 2013, melansir Nagoya terlibat kasus penyuapan terhadap mantan anggota parlemen Ceko. Nagyova diduga menawari anggota parlemen itu sejumlah uang asal mau melepas jabatannya di kursi parlemen.
"Saya akan meletakkan jabatan saya sebagai PM pada hari Senin. Seluruh pemerintahan juga akan ikut mundur," ujar Necas.
Necas juga menegaskan akan mundur dari tampuk kepemimpinannya sebagai ketua Partai Demokratik Rakyat (ODS). Dia juga meminta maaf kasus yang membelitnya saat ini ikut menyeret nama partai dan membebani situasi politik di Ceko.
Nagyova dituduh juga ikut menawari anggota parlemen itu jabatan lain di perusahaan milik pemerintah. Bersama dengan Nagyova, polisi juga menahan dua orang mantan anggota parlemen, seorang mantan menteri dan kepala intelijen militer Ceko baik yang saat ini masih aktif maupun yang tak lagi menjabat.
Dalam penyelidikan polisi, ditemukan uang tunai senilai 150 juta Koruna atau Rp76 miliar, 10 kilogram emas dan sejumlah dokumen penting dari kediaman para tersangka. Nagyova yang diketahui berteman dekat dengan Necas selama hampir satu dekade itu, dikenai tuduhan lainnya, yaitu memerintahkan intelijen militer untuk melakukan spionase terhadap tiga orang.
Menurut laporan media Ceko, satu di antara ketiga target itu merupakan istri Neca, Radka Necasova. Bahkan mereka menyebut Nagyova sebagai penyebab perceraian Necas dan isterinya.
Saat kasus ini mengemuka, partai oposisi mengancam akan memberikan mosi tidak percaya kecuali Necas mundur. Hal yang sama disampaikan oleh anggota koalisinya sendiri.
Ganjar Tegaskan Siap jadi Oposisi: Bisa Buat Banyak, Bantu Kawan Maju Pilkada
Bagi mantan capres Ganjar Pranowo, dalam bidang politik banyak yang bisa dikerjakan.
