Ditawari Dialog Korut, AS Bersikap Skeptis

Rudal Korea Utara.
Sumber :
  • REUTERS/KCNA
VIVAnews - Amerika Serikat mengaku mendengar tawaran dialog yang diajukan Korea Utara. Namun, mereka bereaksi biasa saja dengan pengajuan dialog tersebut. 
Ketua DPRD Jambi Hadiri Akad Nikah Pernikahan Putri Sulung Gubernur Al Haris

Menurut juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden, AS ingin melihat keseriusan Korut terlebih dahulu, bukan hanya sekedar omongan manis belaka. Kantor berita BBC, Senin 17 Juni 2013, melansir AS mengaku skeptis dengan tawaran dialog yang diajukan oleh negara pimpinan Kim Jong-un itu. 
Langkah Prabowo Larang Pendukung Demo di MK Dinilai Bisa Jaga Kesejukan Demokrasi

"Keinginan kami untuk melakukan negosiasi yang kredibel dengan Korut. Tetapi, negosiasi itu harus melibatkan niat serius dari Korut untuk mematuhi kewajiban terhadap dunia, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang berdampak pada denuklirisasi," ujat Hayden. 
OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

Menurut laporan BBC, Korut menyatakaan bersedia mematuhi proliferasi nuklir yang diwajibkan oleh PBB. Namun, Kepala Staf Presiden AS, Denis McDonough, menyatakan tidak percaya begitu saja dengan kalimat yang dilontarkan Korut. 

"Kami akan menilai mereka berdasarkan sikap dan komitmen yang dilakukannya. Bukan berdasarkan omongan manis yang kami dengar kemarin," ujar McDonough. 

Sementara itu, Korea Selatan menyatakan hal serupa dengan AS. Belajar dari pengalaman dialog di antara kedua negara Korea yang akhirnya gagal, Korsel juga ingin melihat keseriusan Korut terlebih dahulu. 

"Jendela dialog tentu tetap terbuka, tetapi Korut harus mengambil langkah nyata terlebih dahulu," ujar juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Kim Hyung-seok. 

Pernyataan Hyung-seok bukan tanpa alasan. Selain pertemuan tingkat tinggi yang tiba-tiba dibatalkan begitu saja oleh Korut pada Selasa pekan lalu, mereka juga pernah membatalkan kesepakatan dengan AS di masa lalu. 

Pada Februari 2012, Korut setuju untuk membekukan aktivitas nuklir dan menandatangani moratorium penghentian uji coba nuklir demi mendapat bantuan pangan dari AS. Namun, yang terjadi justru pada Maret di tahun yang sama, Korut mengumumkan akan meluncurkan roket. 

Alhasil, AS kembali membatalkan rencana mereka mengirimkan bantuan pangan. Meski begitu, tiga negara peserta dialog enam pihak atau "Six Talk Party" sepakat untuk bertemu di Washington pada Rabu mendatang. 

Tiga negara yang terdiri dari AS, Jepang dan Korsel akan kembali menghidupkan forum itu untuk membicarakan pelucutan senjata nuklir dengan Korut. Sementara itu, Komisi Nasional Pertahanan Korut memberikan syarat, mereka bersedia menguraangi senjata nuklir, selama AS bersedia melakukan hal serupa. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya