Didemo Ratusan Ribu Orang, Presiden Brasil Malah Senang

Presiden Brasil Dilma Rousseff
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Anindya Bakrie Praises PP PBSI for Indonesian Success in All England
Dalam beberapa hari terakhir, ratusan ribu orang di 12 kota di Brasil menggelar demonstrasi menentang rencana kenaikan tarif angkutan umum. Menanggapi demonstrasi yang sebagian berakhir ricuh ini, Presiden Brasil Dilma Rousseff malah mengaku girang.

Anies Unggah Foto Bareng Cak Imin, Jubir Timnas Sebut Bahas Rekapitulasi KPU Jelang Pengumuman

Diberitakan
5 Mahasiswa Muslim di India Terluka Akibat Ditimpuk Batu saat Salat
Reuters , Selasa 18 Juni 2013, Rousseff mengaku senang karena ini adalah bukti bahwa demokrasi di negaranya sudah semakin kuat. Dia menegaskan, bahwa aksi damai adalah bentuk yang sah dan tepat dalam menyampaikan aspirasi di negara demokrasi.


"Brasil lebih kuat sekarang. Banyaknya peserta demonstrasi kemarin menunjukkan energi demokrasi kita, kekuatan suara-suara di jalan dan peradaban populasi kita," kata Rousseff.


Sekitar 200.000 orang berdemo di 12 kota dalam beberapa hari terakhir. Aksi ini adalah yang terbesar di Brasil setelah penggulingan presiden akibat korupsi dan krisis ekonomi tahun 1990an lalu.


Sebanyak lima kota akhirnya memutuskan untuk menurunkan tarif angkutan umum untuk meredam aksi massa. Namun demonstrasi masih terus berlanjut, termasuk di Rio de Janeiro dan Sao Paulo. Mereka memprotes pemerintah yang sibuk mengurusi anggaran Piala Dunia 2014 ketimbang layanan kesehatan dan pendidikan.


Selasa waktu setempat, sekitar 50.000 orang masih memadati jalan-jalan kota Sao Paulo. Mereka menuntut dibatalkannya rencana kenaikan tarif angkutan umum sebesar 10 sen. Rousseff berjanji akan mendengarkan seluruh aspirasi rakyat dan mencarikan solusinya.


"Saya mendengarkan seluruh suara yang menuntut perubahan, pemerintahan saya berkomitmen untuk transformasi sosial. Mereka yang turun ke jalan mengirimkan pesan yang jelas bahwa masyarakat melampaui seluruh pemimpin politik dan seluruh tingkatan pemerintahan," kata Rousseff. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya