Pengusaha Islandia Siapkan Pesawat Jemput Pembocor Intelijen AS

Pembocor dokumen NSA, Edward Snowden
Sumber :
  • REUTERS/Ewen MacAskill/The Guardian/Handout
VIVAnews
PKS Bakal Gelar Halal Bihalal Sabtu, Prabowo-Gibran dan Semua Parpol Diundang
- Pengusaha Islandia,  Olafur Vignir Sigurvinsson, menyiapkan sebuah pesawat pribadi menjemput mantan kontraktor di National Security Agency Amerika Serikat, Edward Snowden. Namun penjemputan Snowden ini menunggu persetujuan dari pemerintah Islandia untuk memberikan suaka pada pria Amerika Serikat itu.

Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah

"Kami telah menyiapkan segala sesuatu, sekarang hanya menunggu konfirmasi dari Menteri Dalam Negeri Islandia," kata Sigurvinsson kepada Reuters. Sigurvinsson adalah direktur DataCell, perusahaan yang memproses dana untuk WikiLeaks.
Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang


"Sebuah pesawat jet pribadi ditempatkan di China dan bisa menerbangkan Snowden besok jika mendapatkan reaksi positif dari Kementerian Dalam Negeri. Kami harus mendapatkan konfirmasi suaka dan dia tidak akan diekstradisi ke Amerika Serikat. Kami ingin dia juga mendapatkan kewarganegaraan pula."


Juru bicara WikiLeaks atau pun pemerintah Islandia belum berkomentar soal ini.


Awal pekan ini, juru bicara Wikileaks Kristinn Hrafnsson menyatakan seorang perantara telah mendekatinya atas nama Snowden untuk memperoleh suaka di Islandia. Pemerintah Islandia yang menolak berkomentar soal kemungkinan suaka menyatakan telah menerima pesan dari Hrafnsson.


Birgitta Jonsdottir, anggota parlemen dari Partai Pembajak yang berkampanye untuk kebebasan internet, menyatakan satu-satunya cara untuk Snowden ke negeri itu jika memiliki kewarganegaraan Islandia. Snowden juga sebelumnya menyatakan Islandia sebagai tempat pengungsian yang mungkin diambilnya. Namun Snowden memilih tak terbang langsung ke sana dari AS karena khawatir negeri itu ditekan negaranya.


Snowden sebelumnya bekerja untuk NSA di Hawaii. Kemudian dia melarikan diri ke Hong Kong, mengungkapkan praktik penyadapan telepon dan komunikasi internet yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya