Ratusan Ribu Orang Kembali Berdemo di Brasil

Demonstrasi di kota Recife, Brasil
Sumber :
  • REUTERS/Ricardo Moraes
VIVAnews -
Konten Bunda Corla dan Nikita Mirzani Jadi Kajian Dosen Universitas Mercu Buana
Ratusan ribu orang kembali turun ke jalan-jalan di kota Brasil. Massa yang awalnya mendesak dibatalkannya kenaikan tarif transportasi kini melebarkan tuntutannya, termasuk perbaikan ekonomi dan pajak.

Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Kos Digerebek Polisi, Modusnya Pelaku Berindah-pindah

Diberitakan
BKN Ingatkan ASN Tak Boleh Menolak Dipindahkan ke IKN
Reuters , sedikitnya 300.000 orang berdemo di kota Rio de Janeiro pada Kamis waktu setempat. Raturan ribu lainnya turun ke jalan-jalan kota Brasilia, Manaus dan Florianopolis. Demonstrasi ini tidak ayal mengganggu dua pertandingan Piala Konfederasi yang tengah berlangsung.


Di dalam stadion Maracana kota Rio, para penggemar sepakbola menyanyikan lagu protes sebagai dukungan pada para demonstran di jalanan. Di Salvador, demonstran bentrok dengan polisi di luar stadion saat laga berlangsung. Demo kali ini adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir.


Demonstrasi secara umum berlangsung damai. Namun, jumlah massa yang terlalu besar menciptakan ketegangan antara kubu demonstran dan aparat, bentrokan tidak bisa terhindarkan. Polisi melepaskan gas air mata, semprotan lada dan berbagai cara untuk membubarkan massa di Rio, Brasilia dan kota-kota lainnya. Aparat juga membentuk barikade di beberapa bangunan penting atau bersejarah.

 

Massa menuntut pemerintah membatalkan kenaikan tarif transportasi sebesar 20 sen. "Dua puluh sen hanya permulaannya," tulis poster demonstran di kota Sao Paulo. Di kota ini, 100.000 orang turun ke jalan.


Aksi yang telah memasuki minggu ke dua ini semakin melebarkan tuntutan massa. Dari yang sebelumnya hanya menolak kenaikan tarif, kini mengarah pada protes soal tingginya pajak, inflasi, korupsi, dan buruknya layanan publik seperti rumah sakit, sekolah dan jalan.


Massa juga memprotes penyelenggaraan Piala Dunia 2013 dan Olimpiade 2016 yang akan menghabiskan uang rakyat hingga US$26 miliar atau lebih dari Rp258 triliun.


Beberapa kota sebelumnya telah memenuhi permintaan demonstran dengan membatalkan kenaikan tarif. Namun, masih banyak kota yang belum melakukannya. Presiden Brasil Dilma Roussef mengaku menghargai aspirasi rakyat dan menyatakan akan memenuhi tuntutan mereka. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya