Kabut Asap di Singapura Mencapai Rekor Berbahaya

Turis di Singapura di tengah kabut asap tebal
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVAnews - Tingkat polusi di Singapura akibat kabut asap telah memasuki tingkat yang membahayakan kesehatan. Pollutant Standards Index (PSI) Singapura hari ini menunjukkan angka 401, tingkat polusi paling tinggi dalam sejarah Singapura.

Diberitakan BBC, penghitungan tersebut dilakukan pada pukul 12.00 siang ini waktu Singapura. Penghitungan PSI di atas sudah 300 dianggap "berbahaya".

Terpopuler: Harga Pemain Timnas Indonesia Paling Mahal, Naturalisasi Shin Tae-yong

Menurut peringatan pemerintah Singapura, jika polusi bertahan di angka 400 selama 24 jam, maka bisa mengancam jiwa bagi orang yang sakit atau lansia. "Orang sehat juga mungkin akan mengalami gejala yang memengaruhi aktivitasnya," kata pejabat pemerintah.

Philip Koh, dokter di Singapura, mengatakan bahwa pasiennya meningkat 20 persen pada bencana asap kali ini. "Pasien saya mengaku khawatir soal berapa lama asap ini akan bertahan dan seberapa tinggi ancamannya," kata Koh.

Di antara penyakit yang mungkin timbul akibat asap adalah serangan asma dan penyakit paru obstruktif kronis. Profesor John Abisheganaden, konsultan senior di Rumah Sakit Tan Tock Seng mengatakan bahwa di banyak kasus yang berat, asap bisa membuat sesak napas, terutama bagi penderita penyakit jantung atau paru-paru.

"Buat orang normal, bahkan bisa mengakibatkan iritasi pada mata dan tenggorokan," kata dia dikutip dari Asia One.

Masker Laris Manis

Akibat asap dan kekhawatiran ancaman penyakit, penjualan masker di Singapura meningkat hingga 80 persen. Seperti di toko kesehatan dan kecantikan asal Hong Kong, Watson, masker wajah terjual 2.500, sedangkan 1.000 kotak obat tetes mata diburu oleh pembeli setiap harinya.

Sementara itu, juru bicara toko Guardian, pada Kamis kemarin melaporkan tokonya menjual tujuh kali lebih banyak produk masker wajah ketimbang pekan lalu. Sebanyak 1.000 masker wajah terjual pada Senin.

Selain itu, produk tokonya berhasil menjual 30 hingga 70 persen obat tetes mata lebih banyak. Hal serupa juga terjadi untuk produk obat lozenges untuk melegakan tenggorokan.

Produk penyaring udara (air purifier) juga ikut diburu warga Singapura. Menurut juru bicara perusahaan penyedia jasa udara berkualitas di dalam ruangan, Air and Odor Management, mereka berhasil menjual 15 hingga 20 persen lebih banyak produk dalam dua hari saja.

Sebaliknya, kabut asap malah membuat usaha penyewaan sepeda menurun pendapatannya. Salah satunya dialami rental sepeda di Coastline Leisure Bike dan Lifestyle Bike N Skate yang terletak di East cost Park.

Biasanya sekitar 200 hingga 300 sepeda disewa oleh warga Singapura per harinya. Namun, pada Senin kemarin, hanya sekitar 100 sepeda yang disewa. (art)

Deva Mahenra dan Mikha Tambayong

Nikah Beda Agama, 5 Artis Ini Jalankan Puasa Ramadhan Tanpa Pasangan

Ramadan menghadirkan kesan yang lebih mendalam saat dirayakan bersama keluarga. Namun, berbeda dengan sejumlah artis ini karena memiliki pasangan beda agama.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024