Sinar Mas: Perusahaan Kami Tak Bakar Lahan di Riau

Sebaran titik api dan asap kebakaran hutan di Sumatera, Juni 2013.
Sumber :
  • Dokumen BNPB

VIVAnews – Grup Sinar Mas menyatakan tiga anak usahanya, yaitu Golden Agri Resources (GAR)  yang berkantor pusat di Singapura, PT Smart Tbk yang berkantor pusat  di Jakarta, dan  Asia Pulp and Paper (APP) yang berkantor pusat di Jakarta, tidak terlibat dengan kebakaran hutan di Riau, Sumatera.

“Pilar usaha Sinar Mas itu tidak melakukan kegiatan pembakaran lahan karena kami telah menerapkan zero burning policy sejak tahun 1996,” kata Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, dalam rilis yang diterima VIVAnews, Sabtu 22 Juni 2013.06.22

Sinar Mas mempersilakan pihak berwenang untuk datang dan melakukan investigasi bersama. Sulistiyanto mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya untuk memadamkan kebakaran hutan di Riau dengan berkolaborasi bersama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait.

“Upaya pemadaman juga kami lakukan bersama pasukan Manggala Agni yang terdiri atas komponen Kemenetrian Kehutanan, perusahaan, masyarakat, dan komponen lainnya,” kata Sulistiyanto.

Ia mengatakan, tidak ada satu pun titik api yang ditemukan di area perkebunan Golden Agri Resources yang listed di Singapura dan PT Smart Tbk yang listed di Indonesia. Namun di perusahaan-perusahan supplier bahan baku kepada PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk – unit usaha APP, ditemukan 75 titik api.

Tapi titik-titik api itu, ujar Sulistiyanto, bukan karena pembakaran lahan, melainkan karena lompatan api akibat adanya anomali cuaca dari Syclon Leppi. “Hutan Tanaman Industri (HTI) yang berada di wilayah konsesi supplier-suplier PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk merupakan sumber utama  bahan baku produksi yang tidak mungkin sengaja dibakar,” kata Sulistiyanto. (eh)

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun
Eks Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjawab pertanyaan soal pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap profesi dalam kolom komentar di media sosialnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024