Menlu se-ASEAN Sepakat Bentuk Satgas Kabut Asap

Kabut asap menyelimuti kota Singapura
Sumber :
  • http://www.gomuda.com

VIVAnews - Menteri-menteri luar negeri se-Asia Tenggara menyepakati pembentukan satuan kerja untuk menginvestigasi dan mencari solusi untuk mengatasi masalah kabut asap yang muncul dari kebakaran lahan di Indonesia. Satgas ini terdiri dari para pejabat tinggi dari ketiga negara yang terkena dampaknya, yaitu Malaysia, Singapura, dan Indonesia sendiri.

Stasiun Channel News Asia, Minggu 30 Juni 2013, melansir kesepakatan itu muncul pada pertemuan tingkat tinggi Menlu se-ASEAN yang dimulai Minggu kemarin di Bandar Seri Begawan, Brunei. Satuan kerja ini nantinya akan melaporkan temuan mereka ke masing-masing pimpinan negara.

Jordi Onsu Mengaku Sering Minta Maaf dan Mengalah ke Ruben Onsu

Menlu Singapura K. Shanmugam mengatakan dia sudah bertemu dengan Menlu Malaysia dan Indonesia untuk mendiskusikan soal ini dan memberikan beberapa rekomendasi cara untuk mengatasinya.

"Diskusi ini fokus pada pentingnya memadamkan api dan bagaimana cara untuk memantau serta mencegah agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali," ujar Shanmugam.

Menurut Shanmugam, tidak terlalu penting bagaimana kerja sama itu bakal dilakukan. Yang terpenting, kata dia, semua dikerjakan bersama.

Hormati Putusan MK, Eks Ketum PB HMI: Saatnya Bekerja untuk Indonesia Maju

Dalam pertemuan bersama yang digelar tertutup dalam pertemuan tingkat menteri ASEAN di hari pertama, para Menlu juga sepakat untuk bekerja sama mengatasi persoalan kabut asap ini. Mereka ikut menyerukan agar negara-negara anggota ASEAN segera meratifikasi dan menerapkan perjanjian ASEAN soal kabut asap lintas batas atau Trans-boundary Haze Pollution secepatnya.

Sengketa di Laut China Selatan

Brigjen Nurul Bicara Strategi STIK Lemdiklat Cetak Pemimpin Polri yang Mumpuni

Selain membahas kerjasama penanganan kabut asap, ajang pertemuan tingkat tinggi Menlu ASEAN ini juga digunakan untuk membahas sengketa di Laut China Selatan. Pemimpin ASEAN sudah bertemu dengan pejabat tinggi China untuk membahas masalah ini.

"China sendiri mengatakan akan terus melakukan kerja sama pembangunan dan menjalin kemitraan secara damai," kata Shanmugam.

Jika sampai ada ketegangan, Shanmugam menegaskan, itu bukanlah niatan dari negara-negara anggota ASEAN ataupun China. Baik China, ASEAN maupun sejumlah negara lain mengakui adanya konflik di kawasan tersebut. "Maka, kami terus mendiskusikan Deklarasi Perilaku (Declaration of Conduct) dan pentingnya memulai negosiasi Tata Perilaku (COC)," kata Shanmugam.

Tahun 2013 merupakan tahun ke-10 kemitraan strategis antara ASEAN dengan China. Para menteri dari kedua belah pihak mengatakan akan terus berupaya untuk melakukan konsultasi di tingkat pejabat senior mereka. (kd)

Pihak penyidik Polres Metro Jakarta Utara menetapkan AT, pembunuh wanita hamil bersimbah darah di Kelapa Gading, Jakarta Utara, jadi tersangka dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Pembunuh Wanita Hamil di Kelapa Gading Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Penyidik Polres Metro Jakarta Utara menetapkan AT, pembunuh wanita hamil bersimbah darah di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjadi tersangka. Atas perbuatannya, pelaku AT

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024