Militer Mesir Ultimatum Mursi Berbagi Kekuasaan Dalam 48 Jam

Ratusan ribu penduduk Mesir tuntut presiden Mursi untuk mundur.
Sumber :
  • MOHAMED ABD EL GHANY/REUTERS
VIVAnews -
Terungkap, Alasan Rizky Irmansyah Sukses Curi Perhatian Nikita Mirzani
Militer Mesir memberikan waktu kepada Presiden Mohamed Mursi untuk berbagi kekuasaan dan mendesak untuk menyetujui roadmap inklusif dalam waktu 48 jam ke depan.

Top Trending: Suami Sandra Dewi Punya Saham Triliunan, Ramalan Jayabaya Soal Masa Depan Indonesia

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, militer Mesir menyatakan bangsa dalam bahaya setelah jutaan orang Mesir turun ke jalan pada Minggu 30 Juni 2013 lalu menuntut Mursi berhenti. Rakyat Mesir juga menggeledah kantor Ikhawnul Muslimin, organisasi pengusung Mursi.
Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi


"Jika tuntutan rakyat tidak direalisasikan dalam periode tertentu maka kewajiban miiter untuk mengumumkan roadmap di masa depan," kata Kepala Staf Militer, Jenderal Abdel Fattah Al-Sisi.


Menurutnya, rakyat Mesir telah menyatakan keinginan mereka, jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi maka akan meningkatkan bahaya perpecahan dan perselisihan. Militer mengatakan, akan mengawasi roadmap tersebut dan memastikan setiap faksi dan partai nasional.


Demonstran anti Mursi di luar istana Presiden bersorak mendengar pernyataan militer. Di Kairo Tahrir Square, ribuan orang merayakan langkah militer ini. "Kami menginginkan dewan militer membentuk pemerintahan baru sampai pemilu akan datang. Militer mendukung kehendak revolusi rakyat yang sah," kata Mohamed Ibrahim, salah seorang demonstran.


Ini kedua kalinya militer mengeluarkan peringatan resmi kepada para politisi dan memberikan tekanan kepada Mursi. Para analis mengatakan intervensi militer dapat berpotensi pada kudeta jika Mursi tidak memenuhi tuntutan pembagian kekuasaan. Tidak ada reaksi langsung dari kantor Presiden mengenai pernyataan militer ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya