Putin Minta Snowden Jangan Lagi Bocorkan Rahasia AS

Edward Snowden
Sumber :
  • REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of The Guardian/Handout via Reuters
VIVAnews
Ledakan Terdengar di Bandara hingga Pusat Nuklir Iran
- Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjanjikan suaka politik kepada pembocor rahasia intelijen Amerika Serikat, Edward J. Snowden. Namun ada syaratnya. Putin meminta mantan kontraktor Badan Intelijen Keamanan AS itu untuk berhenti membeberkan informasi yang menjatuhkan reputasi Washington.

Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi

Menurut
Terungkap 3 Alasan Iran dan Arab Saudi Saling Bermusuhan, Isu Agama Paling Kuat
Daily Mail , 1 Juli 2013, Putin khawatir semakin banyak rahasia AS yang dia ungkap, maka wajah pemerintahan Obama akan semakin tercoreng dan memicu kemarahan negara-negara sekutu di kawasan Uni Eropa.

"Apabila dia ingin tetap berada di sini, maka ada satu syarat yang harus dipenuhinya. Dia harus menghentikan aksinya yang dapat mengakibatkan kerugian kepada negara mitra kami. Tidak peduli seberapa janggal pernyataan ini terlontar dari mulut saya," ujar Putin.

Pernyataan mantan agen intelijen KGB ini sekaligus menjawab pengajuan suaka yang diajukan oleh Snowden ke Konsulat Jenderal Rusia pada Minggu kemarin. Dokumen tertulis pengajuan suaka Snowden diserahkan secara langsung oleh kuasa hukumnya, Sarah Harrison.


Informasi ini kemudian dikonfirmasi oleh pejabat resmi di gedung konsuljen. Dalam kesempatan itu Putin mengatakan tidak ingin kembali membangkitkan perang dingin antara hubungan bilateral antara Rusia dengan AS.


Namun dia tetap menolak untuk memulangkan Snowden kembali ke AS. Selain itu Putin juga kembali menegaskan bahwa pria berusia 30 tahun itu bukanlah salah satu agen rahasia Rusia, FSB atau agen FSB berupaya membongkar informasi yang dimiliki Snowden.


"Dia bukan bagian dari agen kami dan tidak bekerja untuk Rusia. Agen intelijen kami tidak pernah bekerja sama dengan dia, bahkan saat ini juga tak menjalin kerjasama apa pun," kata Putin.


Menurut Putin, Snowden tidak memposisikan dirinya sebagai salah satu agen rahasia AS, kendati dia memang pernah bekerja selama 10 tahun bagi CIA.


"Dia lebih menganggap dirinya sebagai penggiat hak asasi manusia, seorang pembangkang baru, seperti sosok Sakharov," imbuh Putin mengacu kepada seorang pejuang hak era-Soviet dan fisikawan, Andrei Sakharov.


Selain mengajukan suaka kepada Rusia, Snowden disebut situs pembocor rahasia AS, Wikileaks, juga telah meminta suaka ke 19 negara lainnya. Menurut stasiun berita Channel News Asia, Selasa 2 Juli 2013, negara yang dimaksud antara lain, Kuba, Venezuela, India, China, Jerman, dan Perancis.


"Dalam dokumen pengajuan suaka yang diajukan ke Konsulat Rusia, juga tertulis risiko penganiayaan yang akan diterma Snowden apabila dia dipulangkan ke AS," tulis Wikileaks di situs resmi mereka.


Suaka Venezuela

Ketimbang Ekuador, negara awal yang tadinya akan jadi tujuan akhir Snowden, ternyata Venezuela bergerak lebih cepat. Presiden Venezuela, Nicholas Maduro, kemungkinan besar akan membahas isu suaka Snowden saat melakukan pembicaraan dengan Putin di Moskow hari Selasa waktu setempat.


Maduro dilaporkan berkunjung ke Rusia untuk membawa misi perdagangan.


"Pertanyaan soal suaka Snowden di Venezuela akan menjadi agenda bagi kedua Presiden," ujar seorang sumber di pemerintahan Putin kepada media Rusia, 
Izvestia
.


Namun kemungkinan apakah Venezuela akan memberikan suaka politik bagi Snowden terletak di tangan Maduro. Dia dapat saja membawa Snowden pulang ke Venezuela saat berkunjung ke Rusia.


Kendati Maduro menyebut belum menerima permintaan suaka secara resmi untuk Snowden.


"Tidak ada satu pun hingga pada titik ini yang telah secara resmi meminta suaka politik bagi pemuda bernama Snowden ini," ujar Maduro.


Namun Maduro memberikan sinyalemen positif soal suaka yang diajukan Snowden. Dia mengatakan apabila Snowden meminta suaka politik, maka pemerintahannya akan mempertimbangkan hal tersebut.


"Mengapa? Karena suaka merupakan hak internasional kemanusiaan untuk melindungi mereka yang dikejar karena tujuan mulia," imbuh Maduro.


Pemerintah Ekuador terlihat mulai berbah sikap setelah hari Sabtu lalu, Wakil Presiden AS, Joe Bidden, menelpon Presiden Ekuador, Rafael Correa. Saat itu Bidden meminta Ekuador untuk menolak permohonan suaka yang diajukan Snowden.





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya