- REUTERS/Asmaa Waguih
VIVAnews - Usai menggulingkan presiden Mohammed Mursi, kini militer Mesir memburu para petinggi Ikhwanul Muslimin (IM). Ratusan anggota IM telah masuk daftar dalam perintah penangkapan aparat.
Diberitakan Reuters, Kamis 4 Juli 2013, yang mengutip sumber di pemerintahan Mesir, militer telah menahan ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) yang disokong IM, Saad El-Katatni, dan salah satu wakil ketua IM, Rashad al-Bayoumi.
Koran Al-Ahram melaporkan bahwa militer memburu 300 anggota IM yang masuk daftar penangkapan. Sementara itu, pasukan keamanan bersiap membersihkan jalan-jalan kota, terutama dekat Universitas Kairo dari orang-orang pendukung Mursi.
Polisi juga masih berupaya menangkapi para anggota IM yang menurut mereka provokator. "Polisi akan menangkapi para anggota IM yang dituduh memicu kekerasan dan mengganggu keamanan dan perdamaian," kata sumber.
Ikhwanul Muslimin baru menikmati kebebasan mereka berorganisasi setelah di masa Hosni Mubarak diberangus. Kali ini militer coba menerapkan hal yang serupa. Berbagai media IM, seperti televisi dan radio diboikot dan tidak bisa mengudara, para pegawainya juga ditahan.
Politisi IM mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan adanya penggunaan kekerasan dalam demonstrasi massa beberapa hari terakhir. "Jelas tidak ada tujuan menciptakan kekerasan. Ikhwanul tidak dibangun di atas kekerasan. Tujuan kami adalah perdamaian, mempertahankan hal, ini lebih kuat dibanding kudeta militer," kata salah satu petinggi IM, Gamal Heshmat.
Heshmat mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh tentara Mesir sangat memalukan. Dia mengatakan, bahwa IM masih akan terus hidup kendati ditekan. "Kami masih ada di jalan-jalan, kami tidak tahu apakah seluruh angkatan bersenjata menerima apa yang dilakukan Sisi," kata Heshmat, merujuk pada Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, kepala militer Mesir yang mengumumkan tergulingnya Mursi. (eh)
Kronologi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan, Kemaluan Ditendang Hingga Berdarah-darah
Pelawak Isa Bajaj menyampaikan permintaan maaf pada masyarakat Magetan, Jawa Timur, yang merasa tertuduh akibat postingannya, mengenai anaknya yang alami kekerasan.
