Tidak Hanya AS, Intelijen Prancis Juga Mata-matai Warganya

Makan malam dengan pemandangan menara Eiffel
Sumber :
  • Parisperfect.com
VIVANews -
5 Fakta Menarik Timnas Indonesia Usai Hancurkan Australia di Piala Asia U-23
Amerika Serikat ternyata bukan satu-satunya negara yang menyadap percakapan telepon dan internet warganya. Prancis ternyata juga melakukan praktik yang sama yang telah berlangsung sejak lama.

Kembali Beroperasi, Pabrik Roti di Gaza Diserbu Ratusan Warga Palestina hingga Antre Berjam-jam

Hal ini terungkap berkat investigasi yang dilakukan oleh
Terpopuler: Pelat Nomor TNI Fortuner yang Viral, Skema Kredit Honda Stylo 160
Le Monde , seperti diberitakan
The Guardian
, Kamis 4 Juli 2013. Menurut koran Prancis tersebut, DGSE atau agen intelijen eksternal Prancis telah menyadap telepon, email dan aktivitas internet masyarakat.


Agen itu diduga mengintersepsi sinyal komputer dan telepon di Prancis dan antara Prancis dan negara-negara lain. Koran itu menuliskan, penyadapan soal konten diduga tidak terlalu banyak dilakukan, tapi yang jelas Prancis bisa mendapatkan data soal penelepon dan siapa yang ditelepon.


Menurut sumber intelijen yang diperoleh Le Monde, data-data dari email, SMS, catatan telepon, akses Facebook dan Twitter, dan aktivitas internet lainnya seperti Google, Microsoft atau Yahoo! telah tersimpan bertahun-tahun di server pada tiga lantai bawah tanah markas DGSE.


Sementara metadata dari penggunaan telepon dan internet disimpan dalam database besar yang bisa diakses oleh enam badan intelijen dan agen rahasia Prancis serta kepolisian.


Menyebut sistem itu sebagai "Saudara Besar Prancis", Le Monde mengatakan bahwa pemerintah bisa menggunakan data itu untuk memata-matai seseorang kapanpun. "Seluruh komunikasi kita dimata-matai," tulis Le Monde.


Pantas saja, ketika praktik mata-mata AS dengan sandi PRISM terbongkar, berkat bocoran dari Edward Snowden, Prancis tidak terlalu keras menanggapi. Ada dua alasannya, tulis koran ini, pertama Paris sudah tahu, dan kedua mereka juga melakukannya.


Prancis baru keras bereaksi ketika ada bocoran baru yang mengatakan bahwa AS juga memata-matai Uni Eropa dan kedutaan besar, termasuk Kedutaan Besar Prancis di Washington. Presiden Francois Hollande langsung menuntut AS menghentikan praktik itu dan mendesak UE menghentikan sementara perundingan dagang dengan AS sebelum masalah ini diselesaikan.


Sebelum bulan lalu, The Guardian juga mengungkapkan praktik serupa yang dilakukan oleh intelijen Inggris. Pemerintah Inggris, lapor media ini, telah menyadap telepon dan internet para delegasi selama G20 2009 lalu di London. juga diduga menjadi salah satu sasaran penyadapan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya