- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Masa tugas Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, akan segera berakhir. Rencananya pekan depan dia akan kembali ke negeri Paman Sam dan digantikan dengan Dubes baru.
Hal itu diungkapkan Marciel dalam pertemuan terbatas dengan rekan media, termasuk VIVAnews di kediamannya di Menteng, Senin 8 Juli 2013. Marciel mengaku ada banyak hal yang akan dirindukannya mengenai Indonesia.
Namun satu hal yang dia ingat soal Indonesia adalah keramahan orang-orangnya. "Indonesia merupakan negara yang besar. Bahkan lebih besar dari yang dikira oleh warga AS. Di sini saya merasakan begitu banyak semangat dan optimisme," ujar Marciel di hadapan media.
Selain keramahan warga Indonesia, dia juga terkesima akan kebiasaan mereka dalam berjabat tangan. Menurut dia hal itu merupakan sesuatu yang unik.
"Saya selalu kagum dengan kebiasaan unik orang Indonesia dalam berjabat tangan. Ketika bertemu mereka sangat sopan dengan selalu menjabat tangan pihak yang ditemuinya. Sementara warga AS juga berjabat tangan, tetapi tidak sesering warga Indonesia," ungkap Marciel.
Kemacetan Jakarta juga menjadi pengalaman unik tersendiri bagi Marciel yang tidak akan dilupakannya. Marciel menyebut ketika bermukim di Jakarta, dia belajar berlatih untuk sabar dalam menghapai macetnya Jakarta.
"Kemacetan yang ada di Washington sama parahnya dengan yang ada di Jakarta. Hanya saja permasalahan untuk kami yaitu kami tidak sesabar warga Jakarta," imbuh Marciel yang disambut tawa media.
Menghadapi kemacetan dan polusi dianggap makanan sehari-hari Marciel yang sudah pernah merasakan tinggal di 64 negara berbeda selama bekerja sebagai diplomat. Namun dia tetap berharap pemerintah Jakarta akan secepatnya membuat transportasi massal untuk warga Jakarta.
"Karena apabila fasilitas itu sudah ada, maka warga tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjam-jam di jalan. Hal itu benar-benar tidak efisien," kata Marciel.
Kunjungi 25 Provinsi
Marciel juga menyebut memiliki kedekatan khusus dengan Indonesia setelah lebih dari tiga tahun bermukim di sini. Selama bertugas dia mengaku telah berkunjung ke lebih dari 25 provinsi di Indonesia, dari Provinsi Aceh hingga Papua.
Dia menyebut tiap provinsi memiliki kebudayaan tradisional yang unik. Di Provinsi Aceh, Marciel meninjau lokasi pembangunan fisik yang dibangun menggunakan dana dari badan AS untuk pembangunan internasional (USAID) pasca diterjang tsunami tahun 2004 silam.
"Kondisi jalannya sudah bagus. Mengingatkan saya kepada kampung halaman yang ada di California," kata dia.
Marciel berjanji akan kembali lagi ke Indonesia menjadi turis dan mengunjungi semua daerah yang belum sempat disambangi saat menjadi Dubes. Ditanya soal penggantinya, Marciel mengaku sudah mengetahui siapa yang akan menggantikan posisinya kelak.
Dia menyebut akan berpesan kepada penggantinya kelak untuk terus meningkatkan potensi besar yang dimiliki kedua negara untuk diikat menjadi sebuah kerjasama. Marciel mengatakan setelah tak lagi menjadi Dubes di Indonesia, dia akan kembali ke Washington DC dan bekerja untuk Departemen Luar Negeri AS.
2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku masih menjadi momok menakutkan bagi para peternak. Adanya hal ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang terus memasifkan pem
