Rute Pesawat Dialihkan, Presiden Bolivia Panggil 4 Dubes Eropa

Presiden Bolivia, Evo Morales.
Sumber :
  • REUTERS/Heinz-Peter Bader
VIVAnews
Pengakuan Jujur Shin Tae-yong Usai Ernado Ari Gagalkan Penalti Australia
– Usai menggelar pertemuan dengan beberapa pemimpin negara Amerika Latin dan menuntut maaf dari beberapa negara Eropa, Presiden Bolivia Evo Morales memanggil 4 Duta Besar Eropa – Prancis, Spanyol, Italia dan Portugal – untuk meminta penjelasan soal pengalihan rute pesawat kepresidenannya Selasa pekan lalu.

5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar

“Kami meminta pemerintah Spanyol dan negara Eropa lain untuk mengklarifikasi dan menjelaskan siapa yang menyebarkan isu Snowden ada di dalam pesawat kepresidenan Bolivia,” ujar Menteri Komunikasi Bolivia, Amanda Davila, seperti dikutip
Kanye West Dilaporkan Akibat Diduga Meninju Pria yang Melecehkan Istrinya, Bianca Censori
BBC , Senin 8 Juli 2013. Edward J. Snowden adalah pembocor rahasia intelijen AS yang kini buron dan tak memiliki kewarganegaraan sejak AS mencabut paspornya.


Sebelumnya,
The Guardian
melansir perkataan Menteri Luar Negeri Spanyol,  José Manuel García-Margallo, yang Jumat lalu menyebut pihaknya menerima informasi bahwa Snowden sang mantan kontraktor Badan Keamanan AS (NSA) berada di dalam pesawat Morales. Namun Garcia tidak menyebut dari mana informasi itu ia peroleh.


Garcia juga membantah pernah berkomunikasi dengan Amerika Serikat terkait beredarnya isu Snowden itu. Tetapi Garcia dengan tegas menyatakan bahwa negara Eropa lainnya juga mengambil tindakan sama dengan melarang pesawat Morales melintasi wilayah udara mereka berdasarkan informasi tersebut.


Morales sendiri menduga AS merupakan dalang di balik aksi pengalihan pesawatnya itu. Presiden Bolivia itu mengatakan negeri Paman Sam sengaja menekan beberapa negara Eropa agar menolak pesawatnya melintasi wilayah udara mereka karena curiga Snowden ikut menumpang di dalamnya.


Alhasil pesawat Morales terpaksa mendarat di Bandara Internasional Wina, Austria, dan isi kabinnya digeledah oleh beberapa orang, termasuk petugas dari Kedutaan Besar Spanyol dan Austria. Austria sebelumnya mengatakan penggeledahan itu telah mendapat restu Morales. Namun hal itu kini dibantah sendiri oleh sang Presiden.


Ancam tutup Kedubes AS


Gara-gara peristiwa ini, hubungan Bolivia dengan beberapa negara Eropa itu menjadi renggang. Perseteruannya dengan AS bahkan semakin runcing. Morales mengancam akan menutup Kedutaan Besar AS di Bolivia. Pada tahun 2008, Morales pernah mengusir Dubes AS  Philip S. Goldberg.


“Saya bertemu dengan beberapa pemimpin dari partai saya, dan mereka meminta kami (pemerintah) mengambil langkah lebih jauh apabila diperlukan. Kami akan menutup Kedubes AS karena kami tidak membutuhkannya di sini,” ujar Morales.


Ratusan demonstran berkumpul di depan Kedubes AS di ibu kota Bolivia, La Paz, menuntut agar misi diplomatik AS di negara mereka segera ditutup. Para pengunjuk rasa juga membakar bendera AS, Spanyol, Prancis, dan Portugal.


Sementara itu, kesempatan Snowden untuk memperoleh suaka semakin terbuka. Tawaran suaka datang dari sejumlah negara Amerika Latin. Jumat kemarin, Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan siap menampung Snowden dan memberikan suaka baginya.


Hal yang sama juga dilakukan Bolivia dan Nikaragua. Senin kemarin, Nikaragua mengkonfirmasi telah menerima permintaan suaka dari Snowden dan mengindikasikan akan memberi perlindungan bagi dia. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya