Mesir Usut Penembakan Massa Ikhwanul Muslimin oleh Militer

Massa Ikhwanul Muslimin menggotong korban tewas ditembak militer
Sumber :
  • REUTERS/Khaled Abdullah
VIVAnews -
Widodo Beri Motivasi Pemain Arema FC Usai Takluk Dari Persebaya
Kejaksaan Mesir pada Senin sore memulai proses investigasi terhadap penembakan yang diduga dilakukan oleh militer Mesir kepada kelompok Ikhwanul Muslimin. Dalam peristiwa berdarah yang terjadi pada Senin dini hari pukul 3.30 waktu setempat itu, jumlah korban tewas yang semula berjumlah 42, naik menjadi 51 orang.

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Informasi ini diperoleh dari Kementerian Kesehatan Mesir yang dirilis pada Senin sore. Kantor berita pemerintah,
Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV
Al-Ahram , Senin 8 Juli 2013 melansir selain korban tewas, Kemenkes juga menyebut jumlah korban luka sebanyak 435 orang.


Dari hasil investigasi awal, Jaksa Penuntut mengatakan bahwa mereka menemukan peluru, bom molotov dan peluru shotgun di dekat markas garda republik di kota Nasr, dekat Kairo. Delegasi dari pihak Kejaksaan mengunjungi kamar mayat Zenhom di mana banyak korban tewas disemayamkan.


Sementara delegasi lainnya mewawancarai korban penembakan yang dirawat di RS setempat. Baik pihak IM maupun militer memberikan laporan yang berbeda kepada Kejaksaan Mesir.


Partai Ikhwanul Muslimin, Keadilan dan Kebebasan (FJP), dalam pernyataan resminya menyebut massa dari kelompok mereka tengah melakukan sholat subuh saat militer memberondong mereka dengan tembakan peluru tajam dan gas air mata.


"Mereka bahkan menembaki kami tanpa mempertimbangkan kesucian doa atau hidup," ujar mereka.


Masih menurut kelompok itu, aksi penembakan itu merupakan pelanggaran hak warga terhadap aksi protes damai. Akibat peristiwa penembakan itu, banyak wanita dan pemuda kini mencari perlindungan di Mesjid terdekat.


Namun mereka menyebut, pihak militer menyerbu mesjid tersebut dan menangkapi para pengungsi. "Hal seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah militer Mesir," ujar FJP.


Pernyataan berbeda disampaikan oleh pihak militer. Militer menyebut FJP sebagai kelompok teroris bersenjata yang mencoba menyerbu masuk ke dalam markas garda militer, tempat yang diduga Mohammed Mursi ditahan.


Sebagai bukti bahwa kelompok itu teroris, militer mengatakan berhasil menangkap 200 orang yang memiliki amunisi dalam jumlah banyak dan bom molotov. Mereka juga menyebut berhasil membuka kembali Jalan Salah Salem yang sebelumnya sempat diblokir kelompok pendukung Mursi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya