PM Baru Ditunjuk, Mesir Dikucuri Bantuan US$8 M

Perdana Menteri baru Mesir, Hazem el-Beblawi.
Sumber :
  • news.com.au

VIVAnews – Negara-negara Teluk, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, mengucurkan pinjaman darurat dan hibah untuk Mesir sebesar US$8 miliar, Selasa 9 Juli 2013. Bantuan ini dicairkan sesaat setelah Mesir mengumumkan penunjukan ekonom liberal Hazem el-Beblawi (76 tahun) sebagai perdana menteri baru.

Reuters melansir kucuran dana dari negara-negara Teluk itu merupakan bentuk dukungan bagi rezim militer Mesir yang baru saja mendongkel kelompok politik Ikhwanul Muslimin dari kekuasaan. Sehari sebelumnya, tentara menembaki puluhan pendukung Ikhwanul Muslimin. Sebanyak 55 tewas dan 435 lainnya luka-luka.

Perdana Menteri Mesir yang baru, Beblawi, punya tugas sulit di tengah kekacauan ini, yaitu menyelamatkan perekonomian Mesir yang porak-poranda. Beblawi punya rekam jejak panjang di bidang ekonomi. Seseorang yang pernah bekerja dengannya saat Beblawi menjabat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 2011, mendeskripsikan ekonom internasional itu sebagai sosok yang kuat dan fokus.

Beblawi pernah memimpin Bank Pembangunan Ekspor Mesir selama 12 tahun sebelum bekerja di lembaga-lembaga ekonomi regional Timur Tengah. Mulai tahun 1995, ia memimpin Komisi Sosial dan Ekonomi untuk Asia Barat--badan PBB di Beirut, Lebanon, yang mempromosikan kerja sama di antara 17 negara-negara Arab.

Selanjutnya Beblawi menjabat sebagai penasihat di Dana Moneter Arab di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, selama satu dekade. Posisinya di Dana Moneter Arab inilah yang membuat figur Beblawi dikenali oleh para pemodal di wilayah Arab. Ini pula yang membuat UEA dan Arab Saudi langsung mengumumkan bantuan US$8 miliar untuk Mesir begitu Beblawi ditunjuk menjadi Perdana Menteri.

Negara-negara Teluk yang kaya itu memberikan kepercayaan pada ekonom lulusan Prancis itu. Mereka bersedia membantu menyelamatkan rakyat Mesir yang kesulitan pasca-kudeta terhadap Presiden Mohamed Mursi dari Partai Keadilan dan Kebebasan yang berafiliasi erat dengan kelompok politik Ikhwanul Muslimin. Gerakan Ikhwanul Muslimin sendiri amat dimusuhi pemerintah UEA dan Saudi.

Salah satu prioritas pemerintahan baru Beblawi saat ini adalah merampungkan negosiasi panjang dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait pinjaman US$4,8 miliar.

Beblawi berencana untuk menawarkan posisi menteri kepada salah satu anggota Partai Keadilan dan Kebebasan (FJP) yang merupakan sayap politik Ikhwanul Muslimin. Beblawi juga ingin menawarkan jabatan menteri kepada partai Islam garis keras Al-Nour. Intinya, Beblawi ingin merangkul semua pihak yang saat ini bertikai di Mesir.

“Tidak ada keberatan sama sekali untuk memasukkan anggota kedua partai itu (FJP dan Al-Nour) ke dalam pemerintahan,” kata Juru Bicara Presiden Mesir seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA. (kd)

Emak-emak Hadang Alat Berat Tolak Pembongkaran Pasar Kutabumi
Poster Konser Mafest volume 3

Viral! Konser Musik di Malang Batal Digelar, Pembeli Tiket dan Penyewa Stand Tuntut Refund

Sejumlah pengguna media sosial mengeluh menjadi korban pembelian tiket konser musik yang batal digelar. Konser musik itu bertajuk Mafest Volume 3.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024